Laporan Reporter TribunBanten.com, Mildaniati
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Tsunami akibat letusan hebat Gunung Krakatau pada 1883 menyapu dan meluluhlantakkan segala yang ada di sekitarnya.
Namun, Masjid Darul Falah menjadi satu-satunya bangunan yang masih kokoh hingga saat ini.
Masjid ini berada di RT 03/02 Kampung Cikoneng, Kelurahan Cikoneng, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang.
Pengurus masjid, Tengku Ibrahim, mengatakan para kasepuhan tidak tahu secara pasti kapan Masjid Darul Falah ini dibangun.
Baca juga: Menara Masjid Jami Ar-Ruhama Pandeglang Mirip Masjid Agung Banten, Pernah Direnovasi pada Abad Ke-19
Baca juga: Masjid Agung Masigit Serang Masih Pakai Istiwa, Jam Matahari Penunjuk Waktu Salat Zuhur dan Asar
Menurut dia, sebelum Gunung Krakatau meletus pada 1883, masjid ini sudah ada.
Setelah diterjang tsunami akibat letusan Gunung Krakatau pada 1883, Masjid Darul Falah rusak di sisi kanan, yaitu jendela dan atap.
"Dua tahun pascabencana itu, pada 1885, masjid diambil alih oleh pemerintah," ujarnya kepada TribunBanten.com, Senin (26/4/2021).
Masjid Darul Falah kemudian menjadi Cagar Budaya dan dilindungi UU No 11 tahun 2010.
Bencana tsunami kembali terjadi pada Desember 2018.
Masjid ini pun digunakan sebagai tempat untuk mengungsi.
"Ada sekitar 100 warga yang mengungsi di masjid. Air laut tidak sampai ke masjid, hanya di perlintasan kereta api. Ombak tidak sampai ke Cikoneng karena tertahan Pulau Sangiang," kata pria berusia 32 tahun ini.
Masjid Darul Falah memiliki arsitektur kolaborasi Jawa, Lampung, dan Cina.
Masjid ini pernah direnovasi pada 9 November 2004 sekaligus menutup kolam wudu untuk perluasan.
Adapun pembuatan menara masjid dilakukan pada 16 Juli 2017, dan perluasan pendopo pada 10 Agustus 2017.
Baca juga: Cerita Pemuda Asal Cimarga Lebak Bersih-bersih Lebih 52 Masjid, Bercita-cita Menjadi Anggota TNI