TRIBUNBANTEN.COM - Keberadaan stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SBPKLU) merupakan kebutuhan pengendara motor listrik agar pengisian daya bisa lebih cepat.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan pihaknya merespons antusiasme masyarakat terhadap kendaraan listirk yang didominasi motor.
Respons antusiasme masyarakat itu melalui pengembangan SBPKLU yang lebih masif.
Baca juga: Kepala Staf Presiden Jatuh Cinta Setelah Cicipi Susu Kopi Lemon, UMKM Binaan PLN di PEVS 2022
Apalagi, menurut Darmawan, banyak pengemudi ojek online yang mulai memakai motor listrik karena lebih hemat dibandingkan bahan bakar minyak (BBM).
Namun, dalam proses pengisian daya motor listrik membutuhkan waktu.
Untuk menjawab kebutuhan ini, penting adanya stasiun penukaran baterai (battery swap station).
"Buat pengguna kendaraan listrik, spesifik ojek online, timing sangat penting. Dengan SPBKLU, tidak sampai 5 menit untuk penggantian baterai sehingga tidak memakan waktu yang lama," katanya.
Jika SPBKLU diperbanyak, ujar Darmawan, tentu akan memudahkan mereka.
PLN pun menggelar focus group discussion (FGD) untuk menambah SPBKLU di Indonesia, di Hotel Andaz, Denpasar, Sabtu (23/7/2022).
FGD yang melibatkan stakeholder dan Volta-MCAS Group ini adalah rangkaian PLN E-Mobility Days.
FGD membahas upaya penambahan SPBKLU di Indonesia yang diharapkan bisa mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik nasional.
Menurut Darmawan, percepatan transisi ke kendaraan listrik merupakan langkah konkret beralih dari energi fosil yang mahal dan beremisi tinggi menuju energi domestik murah dan ramah lingkungan.
Baca juga: Dirut PLN Rasakan Sendiri Hematnya Mobil Listrik, Hanya Butuh Rp 3.750 Tempuh Jarak 10 Km
PLN telah memulai dengan program-program ekosistem EV.
PLN telah membuat SPKLU, home charging, layanan listrik yang prioritas untuk fasilitas EV, dan juga sistem digital yang terintegrasi dengan PLN Mobile.
Namun, penguatan ekosistem EV harus terus dilakukan dengan kolaborasi semua pihak.