Cerita Dokter RSCM saat Tangani Fajri Pria Obesitas 300 kg: Kulit Tak Tembus Jarum Suntik

Editor: Glery Lazuardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Kolase: Muhammad Fajri. Plt Direktur Umum RSCM, dr Lies Dina Liastuti, menceritakan upaya dokter dan tenaga medis RSCM menangani Muhammad Fajri (26), pria asal Tangerang yang berbobot 300 kg. Menurut dia, tim dokter harus memikirkan bagaimana caranya jarum suntik tembus ke kulit Fajri. Hal ini, karena kulit Fajri tebal sehingga sulit ditembus jarum suntik untuk kepentingan pengobatan.

"Ini juga sulit karena sangat berat dan alat yang perlu memidahkan dan memiringkan pasien kita ga ada."

"Jadi untuk memindahkan dan mengubah posisi (Fajri) kita butuh beberapa orang," kata Lies

Baca juga: Dirawat di RSUD Kota Tangerang, Terugkap Kondisi Pria Obesitas Berbobot 300 Kg, Sulit Beraktivitas

Penyebab Berat Badan 300 kg

Ternyata sebelum kecelakaan, berat badan pria obesitas bernama Muhammad Fajri (26) sudah berlebih hingga kini mencapai 300 kilogram.

Fajri memang pernah mengalami kecelakaan lalu lintas pada tiga tahun dan delapan bulan lalu.

Hal itu diungkapkan Tim dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) setelah melakukan pemeriksaan intensif kepada pria asal Kota Tengerang tersebut.

Dokter mengatakan kecelakaan itu membuat aktivitas yang dilakukan Fajri sehari-hari terhenti.

Terutama delapan bulan terakhir ini Fajri hanya tiduran di tempat tidur yang membuatnya sedikit beraktivitas fisik.

Namun, kata dr Dicky L. Tahapary selaku dokter spesialis penyakit dalam yang turut menangani Fajri, kecelakaan bukanlah penyebabnya.

Pasalnya, sejak sebelum kecelakaan, Fajri diketahui memang sudah memiliki berat badan yang berlebih.

Baca juga: Miliki Bobot 300 Kg, Pria Obesitas di Kota Tangerang Dievakuasi ke RS, Hampir Setahun Hanya Tiduran

Dicky mengakui bahwa aktivitas Fajri yang hanya berbaring selama delapan bulan terakhir itulah yang membuat berat badannya menjadi naik drastis sampai kini di angka sekira 260 kilogram.

Normalnya, jumlah asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh akan keluar sesuai dengan banyaknya energi yang dikeluarkan.

Namun seperti diketahui, Fajri hanya berbaring di tempat tidur dalam delapan bulan terakhir.

Bahkan sebulan terakhir Fajri sudah tak tidur terlentang karena pernafasannya terganggu.

"Karena kecelakaan dan lebih banyak berbaring tentu saja pengeluaran akan jauh berkurang."

"Akibatnya (asupan) lebih banyak dan disimpan menjadi lemak tubuh yang berdampak pada organ lain," jelas Dicky.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Fajri Pria Obesitas 8 Bulan Terakhir Hanya Tiduran di Kasur, Sebulan Ini Sudah Tak Bisa Terlentang

Fajri, an obese man who has only been lying in bed for the past 8 months, has been unable to lie down for a month

Berita Terkini