"Demikian pula pada kulit, sehingga kulitnya banyak luka. Kemudian lukanya terinfeksi, paru-parunya menjadi sesak karena ada infeksi," katanya.
Lies mengatakan, pihaknya kini tengah melakukan pemeriksaan secara keseluruhan, mulai dari fungsi jantung, ginjal, hingga hati terhadap pasien.
Lies mengatan, kondisi yang diderita MF sangatlah berat karena mengalami sesak napas dan komplikasi penyakit.
Muhammad Fajri alias MF lebih memerlukan banyak peralatan dibandingkan pasien obesitas sebelumnya, Arya Permana.
Selain itu bobot tubuh sangat besar dengan ukuran 1,7 meter apabila sedang teletang.
Dia menjadi sulit dimasukkan alat-alat medis yang mendukung proses penyembuhannya.
"Bagaimana kami kesulitan untuk menangani, karena contohnya untuk memasukkan satu alat ke dalam tubuh yang besar kan tidak mudah, karena menembus otot yang begitu tebal untuk mencari pembuluh darahnya," kata Lies.
"Kemudian panjangnya juga dan ternyata memerlukan beberapa alat khusus yang kami harus beli secara tersendiri di luar dari persediaan yang kita punnya untuk orang-orang normal lainnya," ujarnya.
Sebelumnya, Muhammad Fajri alias MF memiliki berat badan 280 kilogram.
Baca juga: Fajri, Pria Berbobot 300 Kg di Tangerang Meninggal Dunia, Pihak Rumah Sakit Sebut Tim ICU Kesulitan
Penanganan di RSCM
Plt Direktur Umum RSCM, dr Lies Dina Liastuti, menceritakan upaya dokter dan tenaga medis RSCM menangani Muhammad Fajri (26), pria asal Tangerang yang berbobot 300 kg.
Menurut dia, tim dokter harus memikirkan bagaimana caranya jarum suntik tembus ke kulit Fajri.
Hal ini, karena kulit Fajri tebal sehingga sulit ditembus jarum suntik untuk kepentingan pengobatan.
"Menembus otot yang begitu tebal untuk mencari pembuluh darah. Kemudian panjangnya juga," kata dia.
Dia mengaku membutuhkan alat khusus untuk menangani Fajri.
"Ternyata memerlukan beberapa alat khusus yang kami harus beli secara tersendiri di luar dari persediaan yang kita punnya untuk orang normal," ujarnya.
Lies menceritakan, pihaknya sampai menyulap ruang inap di salah satu gedung untuk dijadikan ruang ICU dadakan khusus untuk Fajri.
RSCM sampai membobok tembok karena tak muat untuk dilalui pemuda obesitas asal Tangerang itu.
Di awal tiba di RSCM, bahkan Fajri tidak berada di tempat tidur karena tak ada ukuran yang muat dengan badannya.
"Karena berat badan yang tidak memungkinkan," kata Lies.
Lies juga menyampaikan, Fajri mengalami luka-luka di beberapa bagian kulitnya karena saking lamanya tidak bergerak.
Kulitnya yang melembab karena terlalu lama berdiam diri sampai infeksi.
Untuk membersihkan luka itu, tim dokter harus memiringkan atau mengubah posisi Fajri.
Baca juga: Cerita Dokter RSCM saat Tangani Fajri Pria Obesitas 300 kg: Kulit Tak Tembus Jarum Suntik
Hal itu menjadi tantangan tersendiri.
Tim dokter kesulitan memindahkan tubuh pasien yang begitu berat, apalagi tidak ada alat bantuan.
"Ini juga sulit karena sangat berat dan alat yang perlu memidahkan dan memiringkan pasien kita ga ada."
"Jadi untuk memindahkan dan mengubah posisi (Fajri) kita butuh beberapa orang," kata Lies