Konflik Israel Palestina

Malu atas Tindakan Israel, Mayoritas Yahudi di Eropa Minta Netanyahu Bertanggung Jawab

Editor: Ahmad Haris
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

TRIBUNBANTEN.COM - Lebih dari setengah warga Yahudi di Eropa merasa malu, atas tindakan pemerintah Israel.

Hal itu diketahui lewat hasil survei yang dilakukan oleh American Joint Distribution Committee (AJDC).

Survei itu melibatkan 879 responden dari 32 negara dan hasilnya dirilis minggu ini.

Para responden itu termasuk para lay leader (pemimpin awam), rabi, dan aktivis.

Baca juga: Hizbullah Bakal Serang Target Baru di Israel jika Pasukan Netanyahu Tak Henti Bantai Warga Sipil

Melansir Tribunnews seperti diberitakan The New Arab, sebanyak 54 persen dari mereka merasa malu.

Sebelumnya, pada survei tahun 2021 responden yang merasa malu hanya 39 persen.

Meski demikian, ada 70 persen responden yang mengaku akan terus mendukung Israel terlepas dari tindakan pemerintahnya.

 

 

Adapun hasil survei yang dilakukan media terkenal Israel bernama Hareetz menunjukkan ada 70 persen warga Israel yang meyakini Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertanggung jawab atas gagalnya kesepakatan pembebasan sandera di Jalur Gaza.

Hamas dilaporkan membawa 250 sandera ke Gaza saat melancarkan serangan yang disebut sebagai Operasi Banjir Al-Aqsa tanggal 7 Oktober 2023.

Banyak warga Israel yang percaya bahwa Netanyahu harus bertanggung jawab atas gagalnya keamanan yang menyebabkan peristiwa itu bisa terjadi.

Hingga saat ini masih ada 116 warga Israel yang dilaporkan ditahan oleh Hamas di Gaza.

Para pengunjuk rasa di Israel meminta pemerintah mereka untuk segera mencapai kesepakatan gencatan senjata dan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 9 bulan itu.

Sementara itu, serangan Israel di Gaza telah menewaskan hampir 40.000 warga Palestina. Adapun jumlah korban luka mencapai hampir 90.000 orang.

Halaman
12

Berita Terkini