TRIBUNBANTEN.COM - Jakarta Selatan atau akrab disebut Jaksel sebagai salah satu kotamadya di Daerah Khusus Jakarta dikenal sebagai "Kota Anak Muda".
Jaksel dijuluki "Kota Anak Muda" karena suasana dan gaya hidup yang dinamis, penuh tempat nongkrong kekinian, serta banyaknya komunitas kreatif yang berkembang.
Baca juga: Dapat Rp10 Juta per Bulan, Begini Cara Daftar Petani Milenial 2024
Ada sejumlah alasan yang membuat kawasan ini populer di kalangan anak muda:
Yaitu
Kafe dan Tempat Nongkrong:
Komunitas Kreatif
Fasilitas Hiburan dan Lifestyle
Ruang Terbuka dan Event Outdoor
Budaya dan Gaya Hidup:
Namun, siapa sangka di Jaksel ternyata ada Petani.
Selama ini petani sering dianggap "kuno" atau tradisional karena beberapa faktor yang berkaitan dengan cara mereka bertani, alat yang digunakan, serta citra yang melekat pada profesi.
Keberadaan petani di Jakarta Selatan diungkap oleh Soni Maulani selaku Ketua Kelompok Tani Hutan Karya Mandiri (KTH-KMB).
KTH-KMB merupakan kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan pertanian di Hutan Kota Ciganjur Jl. Anda, Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Baca juga: SELAMAT Petani dan Nelayan Punya Utang Bakal Dibayar Presiden Prabowo, Ini Kriteria dan Besarannya
Soni Maulani mengatakan kegiatan pertanian
kelompoknya meliputi tanaman
sayuran, tanaman buah-buahan, tanaman herbal, budidaya alpukat, budidaya lebah
madu trigona dan lain-lain.
Sedangkan untuk perikanan mengembangkan ikan lele, ikan nila dan ikan guramires.
"Kami termotivasi untuk terus bersemangat menggalakkan kegiatan pertanian," kata dia dalam keterangannya pada Selasa (12/11/2024).
Pernyataan itu disampaikan pada saat Kelompok Tani Hutan Ciganjur Jakarta Selatan bersilaturrahmi dengan Kapolres Metro Jakarta
Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal di Mapolres Metro Jakarta Selatan pada Selasa, (12/11/2024).
Menurut dia, keberadaan kelompok tani itu
merupakan dukungan terhadap program Asta Cita Presiden RI dalam mewujudkan kemandirian bangsa melalui swasembada pangan.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal mengapresiasi keberadaan kelompok tani di Jaksel.
Menurut dia, Jaksel notabene terkenal sebagai pusat metropolitan dan terkenal dengan banyaknya gedung-gedung bertingkat, masih ada para petani yang melestarikan pertanian.
"Program ini juga sebagai dukungan nyata terhadap “Visi” bersama Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045” dan Program Swasembada Pangan 2049," ujarnya.
Menurut dia, arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit erkait Program Asta Cita pemerintah 100 hari kerja pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming.
"Salah satunya adalah mendukung ketahanan pangan dengan pendekatan kepada masyarakat dan mengajak kepada masyarakat untuk bercocok tanam minimal tanaman untuk kebutuhan sehari-hari yang bisa ditanam di lahan-lahan rumah jika di kota besar seperti Jakarta," tambahnya.
Baca juga: RESMI Presiden Prabowo Hapus Utang Petani, Nelayan dan UMKM, PP 47 Tahun 2024 Jadi Landasan
Di penghujung kegiatan silaturahmi tersebut, kelompok tani tersebut memberikan secara simbolik hasil pertaniannya diantaranya Madu Trigona, Pisang dan minuman herbal dari rempah-rempah seperti sereh.
Sementara Kapolres Metro Jakarta Selatan juga memberikan penghargaan berupa plakat sebagai tanda adanya pertemuan dengan Kelompok Tani Hutan Ciganjur Jakarta Selatan.