Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Ribuan guru madrasah di Kota Cilegon harus menerima kekecewaan kala menyambut awal tahun 2025.
Pasalnya, honor yang biasa mereka terima per triwulan belum kunjung cair terhitung dari Oktober hingga Desember 2024.
Tercatat hampir 5.189 guru madrasah di Cilegon belum mendapatkan honor, dengan jumlah anggaran mencapai Rp 8.27 miliar.
Baca juga: Ketua RT dan RW di Cilegon Belum Terima Honor, DPRD Soroti Keterlambatan Pemerintah
Masing-masing guru mendapatkan honor sekitar Rp 675 ribu per bulan dan dibayarkan setiap triwulan.
Para guru madrasah terancam tidak akan mendapatkan honor tiga bulan tersebut, lantaran kondisi keuangan Pemkot Cilegon dikabarkan sedang mengalami defisit anggaran.
Ketua Perhimpunan Guru Madrasah Honorer Cilegon (PGMH-C), Muhri menyampaikan sejumlah guru madrasah menjerit, lantaran honor yang biasa mereka terima terancam tidak dibayarkan.
"Setelah ada kebijakan ini banyak (guru madrasah,-red) yang menjerit dan menangis dan yang sangat tragis yang punya utang di warung," ujarnya saat ditemui di rumahnya, di Lingkungan Kramat Tegal Ratu, Ciwandan, Kota Cilegon, Jumat (3/1/2025).
Kata dia, sejumlah guru madrasah yang bergantung pada honor tersebut merasa mengeluh.
Pasalnya, banyak guru madrasah yang terpaksa utang ke warung demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Berharap bisa dibayarkan setelah mendapat honor, namun ternyata tidak kunjung dicairkan.
"Banyak (yang utang ke warung,-red) beli susu mereka tang dulu, dengan jaminan nanti nunggu honor cair, eh setelah tahun baru malah engga ikut tahun baru, karena nunggu honor belum cair," ungkapnya.
Muhri menjelaskan, ketika pihaknya mendapatkan kabar bahwa honor para guru madrasah terancam tidak cair dengan alasan kondisi keuangan daerah sedang defisit.