Walikota Helldy Unggah Momen Bahagia Punya Cucu, Warganet Justru Tanya Kenapa Honor Daerah Tak Cair?

Editor: Ahmad Haris
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengunggah momen bahagia atas kelahiran cucu pertamanya di Instagram, namun diserang warganet.

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengunggah momen bahagia, atas kelahiran cucu pertamanya.  

Dikutip TribunBanten.com dari akun Instagram pribadi Wali Kota Cilegon @helldy_agustian pada Minggu 5 Januari 2025, tampak Helldy mengunggah foto momen persalinan anak sulungnya, Nindy di sebuah rumah sakit.  

Helldy berserta istri, dan anak mantunya tampak berfoto bersama di ruangan persalinan di sebuah rumah sakit.  

Baca juga: Jelang Akhir Kepemimpinan Helldy, Pemkot Cilegon Alami Defisit Keuangan Parah! Apa yang Terjadi?

"Selamat ya mba Nindy dan Aldri atas kelahiran putra pertama pada 2 Januari 2025 pukul 23.22," tulis @helldy_agustian dalam keterangannya.  

"Semoga kelak menjadi anak yang sholeh dan kelak besar menjadi yang bermanfaan buat masyarakat," lanjut Helldy.  

"Alhamdulillah, saya dan Bu Hany resmi menjadi kakek dan nenek," tukas Helldy.  

Namun, unggahan momen bahagia Sang Wali Kota Cilegon itu tampaknya kurang menarik simpati warga Kota Cilegon yang menjadi followers Helldy Agustian di Instagram.  

Sebagian warganet justru mencurahkan keluh kesahnya di kolom komentar unggahan Instagram Wali Kota Cilegon Helldy Agustian.  

 

 

Mereka rata-rata mempertanyakan kenapa honor daerah (Honda) dari Pemkot Cilegon tidak cair.  

 "Honda cair kapan???," tulis @arifmaulana_11 

Warganet lainnya malah menuding Helldy Agustian dzolim terhadap para honorer di Kota Cilegon.  

"Pa dzolim amat pa sma honorer pa, HONDA 2024 apa kabar ny pa heldy, 22 jngn lepas tngan gt pa, inget pa kami disini honorer sanagat mengandalkan uang itu, tolong lah pak hutang di bawa mati pak, hidup gak selamanya di dunia pak, kami para honorer gak iklas kalo sampe HONDA 2024 ga cair pak," tulis akun 
@nilapuspita1988 

"honda sama honor ops masa udah lewat tahun bisa hangus? ko peraturannya seperti itu pak? padahal awal pengajuan tidak ada peraturan seperti itu pak, walau kota cilegon banyak hutang guru2 yg honor jgn sampe kena imbasnya," tulis akun @dirmayy_ di kolom komentar unggahan Instagram @helldy_agustian. 

Pemilik akun @intanmayangsari75 bahkan mengaku ingin melahirkan, tetapi tidak punya uang karena Honor Daerah (Honda) belum cair.  

"@helldy_agustian saya mau lahiran gak pnya duit, nunggu Honda belum turun, belum ada kepastian, sedih nya MasyaAllah, mungkin ada yang lebih butuh dari saya pak," tulis akun @intanmayangsari75  

Sementara, warganet @mamgits_ mempertanyakan kenapa Helldy Agustian sebagai Wali Kota Cilegon tidak merespon terkait Honda. 

"Pak kok gak respon sama sekali terkait HONOR DAERAH yang TIDAK CAIR CAIR ??? Tolong berikan kesan terbaik di akhir masa jabatan Anda pak. Ini guru honor pada ngejerit pak @helldy_agustian," tulis akun 
@mamgits_  

Jelang Akhir Kepemimpinan Helldy Sebagai Walikota, Cilegon Alami Defisit Keuangan Daerah 

Menjelang akhir kepemimpinan Helldy Agustian, keuangan Pemerintah Kota Cilegon mengalami defisit parah. 

Kota yang dikenal sebagai kota paling kaya di Provinsi Banten itu benar-benar mengalami defisit anggaran. 

Hal itu mengakibatkan honor para guru madrasah yang berjumlah 5.189 orang selama tiga bulan terakhir terancam tidak dibayarkan. 

Ribuan guru madrasah di Kota Cilegon terancam tidak akan menerima honor selama tiga bulan terakhir, terhitung sejak Oktober hingga Desember 2024. 

Honor yang biasa mereka terima per triwulan itu terancam tidak dibayarkan pada triwulan ke empat. 

Ketua Perhimpunan Guru Madrasah Honorer Cilegon (PGMH-C), Muhri mengaku, pihaknya sempat kaget dan tidak mempercayai hal itu. 

Namun setelah mendapatkan penjelasan langsung dari pihak bagian kesejahteraan rakyat (Kesra) Pemkot Cilegon, bahwa benar kondisi keuangan pemkot tidak memungkinkan untuk mencairkan honor guru madrasah. 

"Saya sendiri terkejut, kok bisa seperti itu, apa yang terjadi? dia menyatakan defisit anggaran di Kota Cilegon," katanya. 

"Pada saat itu saya tambah tanda tanya kok bisa defisit anggaran, dalam sejarah berdirinya Kota Cilegon tidak ada ceritanya defisit yang ada tahun 2023 saya dengar anggaran tidak diserap sehingga dikembalikan," sambungnya. 

Namun demikian saat ini, pihaknya akan berusaha untuk mencarikan solusi agar bagaimana caranya supaya honor para guru madrasah bisa dicairkan. 

"Kami akan cari solusi dari permasalahan yang dihadapi, jangan sampai masalah ini dilanjutkan oleh generasi wali kota terpilih di tahun ini, kami berharap wali kota terpilih bisa lebih mengedepankan kesejahteraan masyarakat Cilegon," ungkapnya. 

Setelah ini, pihaknya akan menjalin komunikasi dengan pihak Kementerian Agama Kita Cilegon untuk sama-sama mencari solusi terbaik atas keadaan tersebut. 

Selain itu, pihaknya juga akan menjalin komunikasi bersama wali kota, anggota DPRD hingga instansi terkait untuk memperjuangkan hak para guru madrasah. 

"Yang kami tuntut selaku penggerak pendidikan, selaku guru menginginkan kesejahteraan masyarakat yang ada di Kota Cilegon khususnya madrasah se-Kota Cilegon menginginkan untuk lebih sejahtera," ucapnya. 

Saat dikonfirmasi, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Kota Cilegon, Rahmatullah membenarkan bahwa ribuan guru madrasah belum menerima honor selama tiga bulan.  

"Kami sudah mengajukan kepada bagian keuangan BPKPAD, namun saat dikonfirmasi ke BPKPAD, keuangannya yang tidak mencukupi sehingga tidak bisa direalisasikan," ujarnya saat ditemui di ruangan kerjanya, Jumat (3/1/2025).  

Rahmatullah menyebut, honor tersebut merupakan hibah dari Pemerintah Kota Cilegon yang disalurkan melalui Kementerian Agama Kota Cilegon.  

Dari jumlah guru sebanyak 5.189 orang itu terbagi dari beberapa golongan.  

Mulai dari guru Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Tsanawiyah (MTs), guru Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ), guru ngaji lingkungan hingga guru ngaji masjid.  

"Besarannya bervariasi, guru madrasah sekitar Rp 675 ribu, guru ngaji dan guru TPQ sekitar Rp 375 ribu per bulan," ungkapnya.  

Dalam hibah tersebut, Pemkot Cilegon telah menganggarkan sekitar Rp 33 miliar untuk satu tahun, yang dibayarkan setiap triwulan sekali dengan jumlah sekitar Rp 8,27 miliar.  

Rahmatullah menyebut, dengan keadaan tersebut, pihaknya telah menerima keluhan sejumlah pihak.  

Baca juga: Ribuan Guru Madrasah Ancam Bakal Kepung Kantor Wali Kota Cilegon Jika Honor 3 Bulan Tidak Dicairkan

Sebab yang biasanya mereka terima setiap per triwulan, kata dia, namun per triwulan keempat ini terjadi kendala sehingga tidak terbayarkan.  

Menurut Rahmatullah, peristiwa ini baru terjadi di akhir tahun 2024 dan belum pernah terjadi sejak tahun 2000.  

"Ini baru di 2024, karena dalam perencanaan pendapatan dan belanja tidak balance, belanja lebih banyak pendapatan tidak sesuai target," ungkapnya. 

 

Berita Terkini