Ribuan Guru Madrasah Bakal Kepung Kantor Wali Kota Cilegon Jika Honor 3 Bulan Tidak Dicairkan

Ribuan guru madrasah di Kota Cilegon berencana untuk menggelar aksi unjuk rasa di lingkungan Pemerintah Kota Cilegon.

|
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Ahmad Haris
DOK. TANOTO FOUNDATION
Ilustrasi guru madrasah mengajar di kelas. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Ribuan guru Madrasah di Kota Cilegon berencana untuk menggelar aksi unjuk rasa, di lingkungan Kantor Wali Kota Cilegon.

Aksi unjuk rasa itu akan dilakukan, apabila pihak Pemerintah Kota Cilegon tidak mencairkan honor yang biasa mereka terima setiap triwulan sekali.

Pasalnya, ada sekitar 5.189 guru madrasah di Cilegon terancam tidak mendapatkan honor tiga bulan terakhir, terhitung sejak Oktober hingga Desember 2024.

Baca juga: Pemkot Cilegon Akui Defisit Keuangan, Ribuan Guru Madrasah Kena Imbas, Honor Terancam Tak Dibayar

Hal itu dikarenakan kondisi keuangan Pemkot Cilegon dikabarkan sedang mengalami defisit.

"Kita nanti turun ke jalan setelah tidak ada titik temu, tidak ada titik terang dari stakeholder khususnya wali kota Cilegon," ujar Ketua Perhimpunan Guru Madrasah Honorer Cilegon (PGMH-C), Muhri saat ditemui di rumahnya di Ciwandan, Kota Cilegon, Jumat (3/1/2025).

Muhri menyampaikan, para guru madrasah berharap penuh kepada Wali Kota Cilegon Helldy Agustian sebelum mengakhiri masa jabatannya.

Para guru madrasah menuntut agar Pemkot Cilegon, segera mencairkan honor yang biasa mereka terima.

 

 

"Apabila tidak ada solusi terbaik, kita serahkan ke masyarakat khususnya keluarga besar madrasah, karena ini adalah hak yang biasa diterima setiap 3 bulan diterima," ungkapnya.

Muhri menyampaikan, sejumlah guru madrasah menjerit, lantaran honor yang biasa mereka terima terancam tidak dibayarkan.

Dari 5.189 guru madrasah di Cilegon yang belum mendapatkan honor, dengan jumlah anggaran mencapai Rp 8.27 miliar.

Masing-masing guru mendapatkan honor sekitar Rp 675 ribu per bulan dan dibayarkan setiap triwulan.

"Banyak (guru madrasah,-red) yang menjerit dan menangis dan yang sangat tragis yang punya utang di warung," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved