Mahasiswa Unindra itu lantas menagih janji Ketua DPR RI, Puan Maharani, yang sebelumnya mengklaim DPR akan terbuka dan menerima kritik dan saran dari masyarakat.
Sebab, setelah aksi demo digelar, massa justru dibenturkan dengan aparat kepolisian yang berjaga di depan Gedung DPR.
El berharap perwakilan dari DPR bisa segera hadir menemui massa pendemo untuk mendengarkan aspirasi mereka.
"Harapan kami perwakilan dari DPR hadir menemui massa aksi karena kemarin statement daripada Bu Puan Maharani, mengatakan silahkan datang ke gedung DPR pintu terbuka lebar untuk menyampaikan kritik dan saran."
"Maka hari ini kita yakin kan kita datang di sini dibuka (Gedung DPR). Namun kita lihat bersama-sama kita dibenturkan dengan pihak kepolisian seperti itu," imbuh El.
Demo Berujung Ricuh
Keributan pecah di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (25/8/2025) siang.
Massa aksi yang sebelumnya bertahan di depan gerbang utama dipukul mundur aparat kepolisian hingga masuk ke ruas jalan tol Cawang-Grogol.
Pantauan Tribunnews.com sekitar pukul 12.30 WIB, situasi memanas setelah masa dipukul mundur dari arah barat menuju timur oleh aparat.
Aparat kepolisian yang berjaga terus mendorong kerumunan massa aksi menggunakan kendaraan pengurai massa dan water cannon.
Massa aksi yang terdesak akhirnya berlarian masuk ke ruas jalan tol di sekitar akses exit toll DPR.
Akibatnya situasi di depan Gedung DPR sempat kacau, sejumlah pengendara yang melintas juga ikut terganggu karena jalur tol mendadak dipenuhi kerumunan.
Tak hanya itu, bentrokan itu juga membuat palang pintu keluar tol pun rusak, sampai beberapa separator busway juga rusak berceceran.
Aparat kepolisian juga terus bergerak memukul mundur massa aksi hingga terpecah dan akhirnya terurai ke jalan Gerbang Pemuda.
"Kami sudah memberi waktu untuk menyampaikan aspirasi. Ini bukan unjuk rasa tapi pengrusakan," ujar Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, dari atas mobil komando kepolisian.