Nasib Netanyahu di Sidang PBB, PM Isreal Disoraki Walk Out Delegasi Saat Pidato soal Gaza dan Iran

Netanyahu pidato di PBB 2025, delegasi walk out massal protes agresi Israel di Gaza. Ribuan korban tewas, dunia desak gencatan senjata.

Editor: Abdul Rosid
Tangkapan layar YouTube CNN-News18
Netanyahu pidato di PBB 2025, delegasi walk out massal protes agresi Israel di Gaza. Ribuan korban tewas, dunia desak gencatan senjata. 

TRIBUNBANTEN.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, hadir dalam Sidang Majelis Umum PBB 2025 di New York, Jumat (26/9/2025) waktu setempat. Namun, pidatonya memicu ketegangan hingga aksi walk out puluhan delegasi yang menilai Israel melakukan agresi brutal di Gaza.

Netanyahu berbicara di forum dunia itu pada pukul 09.00 waktu New York atau sekitar 20.00 WIB. Pidatonya bahkan disiarkan melalui pengeras suara hingga perbatasan Gaza.

Pidato Netanyahu Disambut Aksi Walk Out

Ketika Netanyahu mulai berbicara, puluhan perwakilan negara langsung berdiri dan meninggalkan aula sidang. Aksi itu dianggap simbol perlawanan atas kebijakan militer Israel yang menewaskan lebih dari 65 ribu warga Palestina sejak Oktober 2023.

Baca juga: UEFA akan Voting Penangguhan Israel, Klub dan Timnas Bisa Dilarang di Ajang Internasional

Meski sebagian delegasi Israel bertepuk tangan, ketua sidang beberapa kali harus memukul palu untuk menenangkan ruangan.

Netanyahu Puji Serangan Militer Israel

Dalam pidatonya, Netanyahu justru membuka dengan memuji operasi militer Israel terhadap Iran, Hamas, dan Hizbullah.

“Setahun terakhir kami telah menggempur Houthi, menghancurkan mesin Hamas, serta melumpuhkan sebagian besar pemimpin dan persenjataan Hizbullah,” kata Netanyahu, dikutip CNN.

Ia juga menyebut operasi peledakan ratusan pager anggota Hizbullah di Lebanon, yang menewaskan sedikitnya 37 orang, termasuk anak-anak, serta melukai hampir 3.000 orang.

Tak hanya itu, Netanyahu mengklaim Israel berhasil menghancurkan program senjata nuklir dan rudal balistik Iran dalam satu dekade terakhir. Ia pun mendesak Dewan Keamanan PBB menjatuhkan kembali sanksi snapback terhadap Teheran.

Kode QR dan Pesan untuk Tawanan

Ada momen tak biasa ketika Netanyahu mengenakan pin berbentuk kode QR besar di kerah jasnya. Ia meminta hadirin memindainya untuk melihat laporan Israel tentang serangan 7 Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 1.100 orang.

Pidatonya juga ditujukan langsung kepada para tawanan di Gaza.
“Rakyat Israel tidak melupakan Anda. Kami tidak akan berhenti sampai membawa Anda pulang,” katanya, dikutip Al Jazeera.

Namun, keluarga sandera justru mengkritik Netanyahu karena gagal mencapai kesepakatan pembebasan.

Netanyahu Hindari Penangkapan ICC

Kedatangannya ke AS diwarnai kontroversi. Pesawat Netanyahu menghindari wilayah udara negara Eropa seperti Prancis dan Spanyol, meski sudah mendapat izin melintas.

Langkah ini disebut sebagai upaya menghindari eksekusi surat perintah penangkapan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas dugaan kejahatan perang di Gaza.

Bahkan sebelumnya, Netanyahu beberapa kali memilih jalur penerbangan memutar untuk menghindari negara anggota ICC sejak surat penangkapan diterbitkan pada November 2024.

Gelombang Protes di Israel

Di Tel Aviv, ratusan warga Israel menggelar demonstrasi di Bandara Ben Gurion. Mereka menuntut pemerintah menghentikan perang di Gaza dan memulangkan para sandera.

Video di media sosial menunjukkan massa membawa bendera Israel dan spanduk bertuliskan: “Hentikan perang, selamatkan korban penculikan.”

Hingga kini, Israel memperkirakan masih ada 48 tawanan di Gaza, dengan 20 orang di antaranya diyakini masih hidup. Sementara itu, lebih dari 11 ribu warga Palestina ditahan di penjara Israel.

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Parah

Sejak Oktober 2023, Israel terus menggempur Gaza lewat serangan udara dan darat. Data terakhir menyebut lebih dari 65.500 warga Palestina tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Serangan brutal itu membuat Gaza hampir tidak layak huni, dengan jutaan warganya menghadapi kelaparan dan penyakit.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved