Kisah Dibalik PHK Massal Pabrik Sepatu di Tangerang, Karyawan: Ruangan Jadi Sepi

Pabrik sepatu PT Victory Chingluh Indonesia, baru-baru ini melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, terhadap ribuan karyawannya.

Penulis: Ahmad Haris | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Ade Feri Anggariawan
Momen di jam istirahat karyawan PT Victory Chingluh Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (31/10/2025). 

Laporan wartawan TribunBanten.com Ade Feri Anggriawan

TRIBUNBANTEN.COM, TANGSEL - Pabrik sepatu PT Victory Chingluh Indonesia, baru-baru ini melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, terhadap ribuan karyawannya.

PHK massal yang dilakukan oleh pabrik yang berlokasi di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, itu merupakan kedua kalinya dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Adapun jumlahnya, dalam gelombang PHK tahun 2025 ini sekitar 2.200 karyawan.

Baca juga: Begini Suasana di PT Chingluh Tangerang Pasca PHK Ribuan Karyawan

Jumlah itu terbilang lebih banyak jika dibandingkan tahun 2024 yang berjumlah sekitar 1.900 karyawan.

Meski tidak ada kekisruhan yang tampak dari PHK tersebut, namun berkurangnya karyawan dengan jumlah besar tentu menyisakan kisah tersendiri, terutama bagi karyawan yang saat ini masih bekerja.

Hal itu lah yang dialami oleh Ahmad (27), salah satu karyawan yang mengaku bekerja di departemen sablon di PT Victory Chingluh.

Ia mengatakan, adanya gelombang PHK tersebut membuat suasana di departemen nya menjadi jauh lebih sepi dibandingkan biasanya.

"Dulu kan di line (istilah untuk satu tim di pabrik) saya jumlahnya ada puluhan orang, tapi sekarang cuma sisa kami bertiga aja," katanya kepada TribunBanten.com, Jumat (31/10/2025).

Menurutnya, meski tidak ada beban kerja tambahan, namun kehilangan teman kerja yang sudah bertahun-tahun bersama menyisakan kerinduan tersendiri.

"Kalau beban kerja gak nambah, cuma itu tadi jadi kehilangan teman tongkrongan," ucapnya.

Ia menjelaskan, sebelum di PHK para teman-temannya lebih dulu diliburkan selama dua pekan.

"Abis libur itu, baru lah karyawan nyerahin penang (id card karyawan) ke HRD," kata Ahmad.

Ditanya soal informasi yang sampai di karyawan terkait alasan PHK, Ahmad menyebut akibat pesanan berkurang.

"Katanya sih karena orderan di departemen itu berkurang, sama mereka juga mungkin udah jenuh atau udah pengen cari usaha lain. Karena kan mereka yang di PHK itu sistemnya ada yang ditawarin ada juga tang ngajuin penawaran," tandasnya.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved