Mengenal Ikan Mas Berok asal Citorek-Lebak, Budidaya Ikan Warisan Leluhur dengan Keramba

Mengenal ikan mas berok atau keramba yang dibudidayakan oleh masyarakat di Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, Senin (8/9/2025).

Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Tajudin
TribunBanten.com/Misbahudin
BUDIDAYA IKAN - Potret budi daya ikan mas berok atau keramba yang dibudidayakan oleh masyarakat di Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, Senin (8/9/2025). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Misbahudin 

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Mengenal ikan mas berok atau keramba yang dibudidayakan oleh masyarakat di Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, Senin (8/9/2025).

Pada umumnya, ikan mas berok ini seperti ikan mas yang sering ditemukan. 

Namun, budidaya ikan mas berok berbeda dengan budidaya ikan mas seperti biasanya di sawah. 

Ikan mas berok dibudidayakan oleh masyarakat Citorek di aliran sungai yang deras, mengunakan keramba yang terpasang kokoh. 

Baca juga: Kisah Tb Hasballah, Pedagang Beras di Pasar Rau Kota Serang, Sukses Sekolahkan Anak hingga Sarjana

Keramba adalah wadah budidaya ikan atau udang berbentuk kotak atau keranjang, yang umumnya terbuat dari bambu, kayu, atau jaring, dan ditempatkan di perairan umum seperti sungai, danau, atau laut untuk memelihara ikan.

Ikan mas berok dibudidayakan sejak lama oleh masyarakat Citorek, bahkan sudah turun-temurun puluhan tahun. 

Bahkan, hampir 80 persen masyarakat Citorek memiliki budidaya ikan berok tersebut.

Tak tanggung-tanggung, harga perkilo ikan mas berok ini bisa mencapai jutaan rupiah. 

Terlebih, rasa ikan mas berok disebut gurih sekalipun tidak diberikan rasa ketika diolah. 

Pakan yang diberikan untuk ikan mas berok ini yakni keong tutut, kijing atau kerang dan pelet. 

Cara memberi makannya pun tidak seperti ikan pada umumnya yang dilemparkan begitu saja oleh si pemilik.

Akan tetapi, pakan tersebut dikumpulkan di tangan kemudian dimasukan ke dalam keramba, lalu ikan-ikan itu menghampiri makanan ditangan sang pemilik. 

Ikan mas berok juga terbilang cukup jinak, dikarena mudah untuk ditangkap hanya menggunakan kedua tangan.

Bagi masyarakat Citorek, budidaya ikan mas berok juga bisa menjadi hiburan, lantaran ikan mas berok sangat jinak.  

Kepala Desa (Kades) Citorek Barat, Jaro Karjaya mengungkapkan, bahwa budidaya ikan mas berok sudah turun-temurun dibudidayakan oleh masyarakat Citorek

"Jadi budidaya ikan mas berok ini, sudah turun-temurun dari nenek moyang hingga sekarang terus dibudidayakan," ujaranya.

Baca juga: Kisah Ade Imanudin, Warga asal Pandeglang Sukses Budidaya Ikan Koi: Berawal Dari Hobi

Ia menjalankan, rasa ikan mas berok memiliki ciri khas lain, dibandingkan ikan mas pada umumnya. 

Sebab, budidaya ikan mas berok dilakukan di sungai yang mengalir. 

"Rasa ikan mas Citorek ini beda dari yang lain. Karena budidaya nya di sungai yang mengalir, tanpa terkontaminasi oleh apapun," jelasnya. 

"Apalagi kalau di kukus, itu rasa ikan nya pokonya wah," sambungnya. 

Menurutnya, pembeli yang sudah mengetahui rasa ikan mas berok, dari kota pasti akan datang ke Citorek

"Ikan ini memang diburu oleh orang kota bagi yang sudah tahu rasanya," ujarnya. 

Ia mengatakan, budidaya ikan mas berok bagi masyarakat Citorek bagian dari hobi yang bernilai ekonomis. 

"Mayoritas hobi, tapi ada nilai ekonomisnya juga tentunya," katanya. 

Ikan mas berok satu ekor dengan berat 10-11 kilo bisa dihargakan sebesar Rp7-Rp8 juta. 

Dirinya juga miliki cita-cita ingin membudidayakan ikan mas berok lebih besar, dengan konsep wisata. 

"Ini salah satu cita-cita saya, agar ke depannya budidaya dan pemasaran ikan mas berok ini bisa lebih besar," ucapnya. 

Kendati demikian, tambah dia, harapan tersebut masih terhalang oleh minimnya anggaran yang dimiliki.

"yang penting kita sudah memiliki rencana, urusan modal bisa pinjam dari mana saja," pungkasnya. 

 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved