Universitas Setia Budi Rangkasbitung Sudah Terima 107 Calon Sarjana Penggerak Desa di Lebak-Banten 

Universitas Setia Budi Rangkasbitung, sudah menerima sebanyak 107 mahasiswa yang mengikuti program sarjana penggerak desa di Kabupaten Lebak, Banten

Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Tajudin
TribunBanten.com/Misbahudin
Universitas Setia Budi Rangkasbitung, sudah menerima sebanyak 107 orang mahasiswa yang mengikuti program sarjana penggerak desa di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Misbahudin 

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Universitas Setia Budi Rangkasbitung, sudah menerima sebanyak 107 mahasiswa yang mengikuti program sarjana penggerak desa di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. 

Demikian itu disampaikan oleh penanggung jawab rekrutmen program sarjana penggerak desa, di Universitas Setia Budi, Wandi Asayid.

Sebagaimana diketahui, program sarjana penggerak desa merupakan program Gubernur Banten, Andra Soni.

Baca juga: Terungkap! Ini Besaran Gaji yang Diterima Staf SPPG MBG, Cair Setelah 3 Bulan Kerja

Anggaran yang dialokasikan untuk program sarjana tersebut, bersumber dari anggaran bantuan provinsi (Banprov) Banten, melalui desa sebesar Rp100 juta.

Jurusan yang dapat diambil penerima bantuan juga sudah ditentukan, yaitu: pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kelautan, teknologi informasi, dan kehutanan. 

"Kurang lebih yang sudah daftar ke Universitas Setia Budi itu ada 107 mahasiswa. Itu ada yang offline dan ada online," ujarnya, Minggu (5/10/2025). 

Wandi mengatakan, Universitas Setia Budi Rangkasbitung salah satu kampus yang diundang oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Banten, terkait pelaksanaan program sarjana penggerak desa di Lebak

"Kampus Setia Budi waktu itu diundang oleh Pak Sekda Banten, bersama kampus lainya termasuk dari Bandung, diminta memfasilitasi program ini," katanya. 

Menurut Wandi, dalam penerimaan sarjana penggerak desa sangat tidak mudah, lantaran perlu ada kerja keras dalam melakukan sosialisasi kepada desa-desa. 

Terlebih, tidak sedikit desa yang masih mengalami kesulitan dalam mendapatkan calon penerima program sarjana penggerak tersebut. 

Baca juga: Di HUT ke-80 TNI, Prabowo Sentil soal Kekayaan Alam Dicuri Asing, Minta TNI untuk Introspeksi

"Tentu ini aktivitas yang membutuhkan kerja keras sosialisasi. Walupun memang sudah di bimtek, tapi masih banyak miskomunikasi," ujarnya. 

"Termasuk yang kita temukan lebih dari lima, bahkan puluhan desa masih kesulitan mendapatkan mahasiswa, terutama masuk kategori DTSN," sambungnya. 

Wandi mengaku, sudah memberikan pembekalan dan penguatan kepada para mahasiswa. 

Wandi berharap, kepada kepala desa (Kades) di Kabupaten Lebak, agar segera mendaftar mahasiswa penggerak desa.

"Karena program ini sangat bagus, sekalipun dana desa mengalami kesulitan, saya rasa diskresi bisa dilakukan berdasarkan penyesuaian teknis," pungkasnya. 

 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved