Waropen Papua Diguncang Gempa M 5,2 di Kedalaman 13 Km Siang Ini, BMKG Sebut Gempa Jenis Dangkal

TRIBUNBANTEN.COM - Kabupaten Waropen, Provinsi Papua baru saja diguncang gempa bumi berkekuatan 5,2 magnitudo pada Jumat (3/10/2025).

Gempa yang terjadi di wilayah Wapoga, Kabupaten Waropen itu terasa pada pukul 13.02 WIB atau 15.02 WIT. 

Kabupaten Waropen berada di wilayah pesisir utara Papua dan berbatasan dengan Kabupaten Nabire dan Kabupaten Paniai di selatan.

Baca juga: Viral, Aksi Tawuran Antarpelajar SMP di Pandeglang, Saling Serang Sambil Bawa Sajam

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan pusat gempa berada di darat pada koordinat 2,90 derajat LS dan 136,35 derajat BT dengan kedalaman 13 kilometer.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif,” jelas Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya.

Menurut analisis BMKG, gempa ini memiliki mekanisme pergerakan sesar mendatar (strike-slip).

Getaran gempa dirasakan di Nabire dengan skala intensitas III MMI, sementara di Enarotali dan Dogiyai terasa pada skala II–III MMI.

Skala MMI adalah singkatan dari Modified Mercalli Intensity, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur intensitas atau dampak gempa bumi yang dirasakan manusia, bangunan, dan lingkungan di permukaan bumi.

Pada skala II-III MMI, Daryono menjelaskan getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa seakan-akan ada truk yang melintas.

Baca juga: Kementerian BUMN Berubah Jadi BP BUMN, Pasca UU Terbaru Resmi Disahkan DPR RI

 
Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut.

BMKG juga memastikan gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegas Daryono.

BMKG mencatat satu aktivitas gempa susulan (aftershock) hingga pukul 15.15 WIT.

Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada.

“Hindari bangunan yang retak atau rusak, serta pastikan rumah Anda cukup tahan gempa sebelum kembali ke dalam,” katanya.

Ia juga menekankan agar masyarakat hanya mengacu pada informasi resmi BMKG melalui kanal komunikasi yang telah terverifikasi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com