Mengenal UIII, Kampus Islam Kelas Dunia di Depok Jadi Proyek Strategis Nasional

Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) resmi masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) era Presiden Prabowo.

Editor: Abdul Rosid
Kampus UIII
Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) resmi masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) era Presiden Prabowo. 

Ringkasan Berita:
  • Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) resmi menjadi bagian dari PSN di era Presiden Prabowo Subianto.
  • UIII didirikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2016 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo.
  • UIII memiliki empat fakultas: Studi Islam, Ilmu Sosial, Ekonomi dan Bisnis, serta Pendidikan.

 

TRIBUNBANTEN.COM - Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) resmi masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Penetapan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 16 Tahun 2025, yang mencantumkan sejumlah proyek prioritas untuk memperkuat pertumbuhan dan pemerataan pembangunan nasional.

Sebagai informasi, PSN merupakan proyek atau program pemerintah yang dinilai memiliki nilai strategis bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah.

Baca juga: Daftar 34 PSN di Jabar Terbaru di 2025: Ada Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia

Profil dan Sejarah UIII

Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) didirikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2016, yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada 29 Juni 2016. Kampus ini berstatus Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).

UIII dirancang sebagai kampus Islam berkelas dunia, pusat kajian dan penelitian peradaban Islam di Indonesia, negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Kampus ini berdiri di atas lahan seluas 142,5 hektare di Kompleks Pemancar RRI Cimanggis, Jalan Raya Bogor, Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat.

Tujuan dan Latar Belakang Pendirian

Salah satu alasan pendirian UIII adalah karena selama ini banyak mahasiswa Indonesia menerima beasiswa dari negara-negara dengan perekonomian yang relatif lebih rendah, seperti Sudan dan Maroko.

Padahal, Indonesia belum memiliki program beasiswa bagi mahasiswa asing yang ingin belajar tentang Islam dan demokrasi Indonesia dua hal yang menjadi perhatian dunia.

Selain itu, UIII juga diharapkan menjadi stimulus bagi perguruan tinggi dalam negeri untuk berpikir lebih global, sekaligus menjadi wadah bagi dosen muda yang ingin melanjutkan studi tanpa harus ke luar negeri.

Program dan Fakultas

UIII saat ini memiliki empat fakultas, yaitu:

Fakultas Studi Islam

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved