Hari Stroke Sedunia 2025 : Begini Kondisi Kak Seto, Usai Terkena Strok Ringan
Tepat pada hari ini, Rabu 29 Oktober 2025 diperingati sebagai Hari Stroke Sedunia. Begini kondisi Kak Seto yang mengalami stroke ringan
TRIBUNBANTEN.COM - Tepat pada hari ini, Rabu 29 Oktober 2025 diperingati sebagai Hari Stroke Sedunia.
Hari Stroke Sedunia diperingati setiap tanggal 29 Oktober.
Hari Stroke Sedunia adalah momentum penting untuk menyuarakan pentingnya deteksi dini, pencegahan dan penanganan stroke.
Dalam momen ini, ada kabar mengejutkan datang dari Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto.
Pria yang dikenal energik dan ceria itu ternyata sempat dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami stroke ringan pada akhir Oktober 2025.
Baca juga: Sosok Dedi Ochen, Mantan Caleg Gagal, Kini Resmi Jadi Dirut Perumda Pasar Kota Tangerang
Kak Seto, mengungkapkan baru saja mengalami stroke ringan dan aritmia atau gangguan irama jantung.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @kaksetosahabatanak, Kak Seto menceritakan kronologi awal dia mengalami gejala tak biasa sejak 20 Oktober 2025.
Awalnya, Kak Seto merasa pusing dan linglung meski tetap menjalankan aktivitas seperti biasa.
Namun, gejala tersebut tak kunjung mereda meski sudah beristirahat.
Melihat kondisinya tak membaik, ia akhirnya memutuskan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit pada Jumat (24/10/2025).
Di sana, Kak Seto menjalani berbagai pemeriksaan, mulai dari MRI (Magnetic Resonance Imaging), EKG (Elektrokardiogram), hingga tes darah untuk mengetahui penyebab pastinya.
“Hingga pada akhirnya di hari Jumat (24/10), saya baru ke Unit Gawat Darurat (UGD) melakukan serangkaian pemeriksaan yaitu MRI, EKG, dan cek darah,” tulis Kak Seto.
Hasil pemeriksaan menunjukkan dirinya mengalami stroke ringan yang menyerang fungsi kognitif, bukan motorik, serta aritmia, yakni detak jantung tidak beraturan.
Selain itu, ia juga terdeteksi memiliki aritmia, yaitu kondisi di mana detak jantung menjadi tidak teratur.
“Saya terdiagnosa 'mild stroke' (stroke ringan) yang menyerang fungsi kognitif, bukan motorik. Saya juga mengalami aritmia, di mana detak jantung tidak beraturan,” tuturnya.
Meski demikian, Kak Seto tetap bersyukur karena kondisi tubuhnya masih tergolong stabil dan tidak mengalami kelumpuhan.
Kondisi Kak Seto Stabil dan Disarankan Istirahat
Menurut dokter, stroke yang dialaminya disebabkan oleh kekentalan darah, bukan gangguan jantung serius.
“Syukurnya karena saya menjalani pola hidup sehat, stroke ini hanya akibat kekentalan darah. Jantung saya tetap sehat,” ujarnya
Syukurnya, Kak Seto menyebut kondisi jantungnya masih sehat dan stroke yang dialaminya disebabkan oleh faktor kekentalan darah, bukan kerusakan organ.
“Setelah ditangani oleh dokter ahli saraf dan ahli jantung, dijelaskan bahwa semua organ vital masih berfungsi dengan baik,” tulisnya.
Atas saran dokter, ia pun memutuskan untuk dirawat di rumah sakit sejak Sabtu (25/10) agar dapat beristirahat dan memulihkan kondisi secara optimal.
Di akhir unggahannya, Kak Seto juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah mengirimkan doa dan dukungan.
Ia berpesan agar semua orang mulai menjaga pola hidup sehat sejak dini.
“Ayo, mulai hidup sehat dari sekarang karena akan sangat membantu di masa tua nanti. Tetap semangat!” tulis Kak Seto menutup pesannya.
Baca juga: Pemeliharaan Listrik di Serang Hari Ini, Rabu 29 Oktober 2025 Mulai Pukul 09.00 WIB : Cek Lokasinya
Lantas apa saja tanda-tanda atau gejala stroke?
Dikutip dari ayosehat.kemkes.go.id, stroke adalah tanda-tanda klinis yang terjadi secara cepat atau mendadak berupa defisit fokal (atau global) pada fungsi otak, dengan gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan kematian, tanpa penyebab yang jelas selain penyebab vaskuler atau yang berkaitan dengan pembuluh darah.
Stroke dapat diceha, maka dari itu sangat penting untuk mengetahui faktor risiko atau faktor-faktor penyebab terjadinya stroke.
Faktor risiko ini terdiri dari faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi.
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi antara lain riwayat keluarga, umur, dan jenis kelamin.
Sedangkan faktor risiko yang dapat dimodifikasi yaitu merokok, diet tidak sehat, kurang aktivitas fisik, konsumsi minuman beralkohol, obesitas, hipertensi, diabetes melitus, dislipidemia dan gangguan irama jantung.
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi ini dapat diperbaiki atau dihindari untuk mencegah stroke dengan mulai menjaga pola makan dan pola hidup sehat, yaitu dengan menerapkan gerakan masyarakat hidup sehat.
Aktivitas fisik yang dilakukan selama minimal 30 menit dan 5 kali dalam seminggu dapat menurunkan faktor risiko stroke sebesar 25 persen.
Selain itu, aktivitas fisik juga membantu menjaga berat badan ideal, mengontrol tekanan darah, dan meningkatkan kesehatan jantung.
Stroke merupakan penyebab utama disabilitas dan kematian nomor dua di dunia.
Di Indonesia, stroke menjadi penyebab utama kecacatan dan kematian, yakni sebesar 11,2?ri total kecacatan dan 18,5?ri total kematian.
Penting untuk mengenali gejala stroke agar dapat segera mendapat penanganan yang tepat.
Berikut ini beberapa gejala stroke yang perlu diketahui yang disebut dengan"SeGeRa Ke RS":
1. Se
Gejala atau ciri utama yang sering dirasakan oleh orang-orang sebelum terkena serangan stroke yaitu senyum tidak simetris. Senyum tidak simetris berarti seseorang saat tersenyum hanya mengarah pada satu sisi. Gejala senyum tidak simetris membuat seseorang cenderung sering tersedak dan kesulitan untuk minum.
2. Ge
Penyakit stroke identik dengan kelumpuhan pada bagian tubuh tertentu atau bahkan keseluruhan. Ge atau gerak tubuh melemah secara mendadak menjadi pertanda datangnya penyakit stroke. Orang yang tubuhnya mendadak melemah biasanya cenderung lemas dan susah untuk bergerak.
3. Ra
Bicara pelo/tiba-tiba tidak dapat bicara/tidak mengerti kata-kata/bicara tidak nyambung. Penderita stroke biasanya mendadak kesulitan berbicara ataupun kata yang diucapkan tidak jelas orang-orang menyebut gejala ini sebagai pelo.
4. Ke
Kebas pada tubuh juga menjadi salah satu gejala stroke yang umum dialami oleh penderitanya. Tidak hanya kebas, penderita stroke akan mengalami gejala seperti separuh tubuh terasa kesemutan sehingga sulit untuk dikendalikan hingga digerakkan.
5. R
Rabun pada mata yang terjadi secara tiba-tiba bisa juga menjadi pertanda datangnya penyakit stroke. Gejala ini perlu diperiksakan lebih lanjut untuk memastikan apakah rabun biasa atau petanda timbulnya penyakit stroke.
6. S
Sakit kepala hebat yang belum pernah dirasakan sebelumnya turut menjadi tanda timbulnya penyakit stroke. Rasa pusing sebagai gejala stroke disertai dengan Tremor hingga sempoyongan. Gejala ini dipicu oleh gangguan keseimbangan pada tubuh sehingga terasa berputar dan gerakan sulit dikoordinasi.
Penanganan Bila Terjadi Gejala
Bila beberapa gejala stroke tersebut terjadi, sebaiknya segera memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat.
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan penanganan sehingga dampak yang ditimbulkan tidak fatal.
Semakin cepat penderita stroke dibawa ke rumah sakit, maka dapat membantu mengurangi resiko kematian dan kecacatan permanen.
Pertolongan pada penderita stroke atau periode emas penyakit tersebut sekitar 4,5 jam.
Oleh sebab itu, jika seseorang sudah mengalami beberapa gejala yang diyakini sebagai pertanda penyakit stroke harus segera mendapat penanganan.
Penanganan yang cepat membuat proses penyembuhan lebih cepat dan potensi kesembuhan cukup tinggi.
Sumber : SerambiNews.com
| 25 Ucapan Hari Stroke Sedunia 29 Oktober 2025, Kenali Gejalanya Bisa Selamatkan Nyawa |
|
|---|
| Soroti Kasus Viral di SMAN 1 Cimarga, Kak Seto : Pendidik Harus Mendidik, Bukan Menghardik |
|
|---|
| Kak Seto Apresiasi Program Cegah Tawuran Antar Pelajar atau Cetar Milik Polres Tangsel |
|
|---|
| Kak Seto Bakal Beri Pendampingan ke Pelaku Pelecehan 12 Bocah di Tangerang: Supaya Ramah Anak |
|
|---|
| Sang Ibu Terkena Stroke, Aldi Taher Nitip Doa ke Raffi Ahmad yang Sedang Ibadah Haji di Tanah Suci! |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.