Cek Sekarang! Ini Daftar Saham Berpotensi Masuk MSCI November 2025

Hal ini terjadi karena nilai FFMC KLBF turun di bawah US$ 1,2 miliar per 7 Oktober 2025, atau sudah tidak memenuhi kriteria minimum yang ditetapkan MSCI.

4. EMTK Masih Butuh Kenaikan Harga Saham

Sementara itu, Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas, Fath Aliansyah Budiman, menilai peluang saham BREN, BRMS, dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) untuk masuk indeks MSCI periode November 2025 masih cukup besar.

Namun, khusus untuk EMTK, Fath menyebut harga sahamnya perlu naik hingga di atas Rp 1.700–Rp 1.800 per saham agar memenuhi kriteria kapitalisasi pasar bebas (free float market cap).

“EMTK punya potensi peningkatan likuiditas dan harga apabila salah satu portofolionya, Superbank, berhasil IPO,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (8/10/2025).

Fath juga menyarankan investor untuk tetap mencermati momentum saham EMTK menjelang pengumuman MSCI, namun waspada risiko koreksi jangka pendek apabila saham tersebut gagal masuk indeks.

5. Rekomendasi Analis: Perhatikan Momentum dan Transaksi Asing

Analis Retail Research Sinarmas Sekuritas, Cindy Alicia Ramadhania, turut menilai saham BREN sebagai kandidat kuat yang berpotensi masuk ke indeks MSCI.

Menurutnya, perusahaan milik Prajogo Pangestu ini memang terlihat berupaya meningkatkan jumlah free float untuk memenuhi standar MSCI.

Cindy menyarankan investor untuk memantau jadwal rebalancing MSCI dan menentukan strategi trading yang tepat.

“Biasanya, saham yang berpotensi masuk indeks sudah mengalami kenaikan harga sebelum pengumuman resmi, atau bahkan pada hari pengumuman,” ujar Cindy.

Ia menambahkan, transaksi asing juga perlu diperhatikan, apakah ada peningkatan dalam periode tertentu sebagai sinyal kuat akumulasi investor institusi.

Cindy merekomendasikan strategi buy on weakness saham BREN dengan target harga Rp 10.100–Rp 10.650 per saham.