Jawaban Para Ahli, Apakah Sepatu dan Pakaian Membawa Virus Corona

Misalnya berbelanja ke luar rumah, dan tentu harus memakai sepatu dan pakaian, bukan?

Dok Tribun Jateng
Sepatu dan pakaian 

Covid-19 adalah penyakit pernapasan seperti flu yang disebabkan coronavirus novel, yang disebarkan lewat droplet (tetesan pernapasan).

Batuk dan bersin dari orang yang terinfeksi, yang berdekatan dengan orang lain adalah cara yang paling mungkin untuk penularan langsung.

Namun kita tahu, virus corona mampu bertahan hidup di luar tubuh manusia pada permukaan yang berbeda, yang dapat mengakibatkan penularan jika disentuh.

Nah, ini tergantung pada jenis permukaan, para ahli memperkirakan bahwa virus dapat bertahan hidup hanya beberapa jam hingga beberapa hari.

Sementara di permukaan logam dan plastik dapat menyediakan tempat berlindung bagi virus hingga 2-3 hari.

Kendati demikian, pakaian tidak dianggap sebagai bahan yang kondusif untuk kelangsungan hidupnya virus tersebut.

"Studi terbaik kami di bidang ini adalah influenza dan virus lain yang diketahui sebelumnya, tetapi pakaian secara umum tidak dianggap sebagai inkubator virus terbaik," kata Dr Kathleen Jordan, spesialis penyakit menular dan wakil presiden di CommonSpirit Health.

Kelembapan memainkan peran penting dalam lingkungan, apakah virus dapat berkembang atau tidak.

Sifat sebagian besar bahan kain tidak kondusif untuk "syarat" ini.

Transfer virus melalui pakaian tidak mungkin, tetapi para ahli yang diwawancarai oleh Healthline sepakat ada beberapa skenario di mana pencucian langsung setelah dipakai, adalah ide yang baik.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mungkinkah Pakaian dan Sepatu Bawa Covid-19 ke Dalam Rumah? ",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved