Virus Corona di Banten
Kisah Pedagang Pecel Lele di Kota Serang yang Terancam Gulung Tikar karena Covid-19
Pedagang kaki lima yang biasanya ramai berdagang di pinggir jalan, kini sebagian besar tak berjualan alias tutup karena Corona
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Pandemi Virus Corona atau Covid-19 yang terjadi selama beberapa bulan ini membuat sebagian pedagang kaki lima yang ada di, Kota Serang, Banten terancam rugi besar bahkan gulung tikar.
Hal ini tampak dari pantauan sepanjang jalan di Kota Serang.
Pedagang kaki lima yang biasanya ramai berdagang di pinggir jalan, kini sebagian besar tak berjualan alias tutup.
Namun masih terlihat beberapa pedagang kaki lima yang tetap memaksakan untuk berjualan.
Salah satu nya Muhammad Dani atau yang sering di panggil Mang Kidul, penjual pecel Lele dan ayam di sekitaran kawasan Pakupatan, Kota Serang.
Saat ditanya mengenai dampak pandemi Covid-19, Mang Kidul mengaku terjadi penurunan drastis penghasilannya di banding sebelum ada wabah ini.
• Pengamanan Diperketat, Delapan Pos Penjagaan di Kota Serang Siaga 24 Jam

"Cukup terasa sekali lah Mas, biasanya kita sehari mendapatkan penghasilan sekitar Rp 1 juta sampai Rp 2 juta, sekarang cuma dapat Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu paling tinggi." Ujar Mang Kidul saat di jumpai oleh TribunBanten.com (17/4/2020).
Bahkan ia sempat menutup warung pecel lele selama kurang lebih 3 minggu akibat sepinya pembeli.
" Iya saya sempat menutup jualan saya mas, karena sepi peminat dan enggak ada yang beli juga mas." Ungkap Mang Kidul.
Saat ditanya TribunBanten.com, apabila sewaktu-waktu diterapkan PSBB di Kota Serang, Mang Kidul pasrah.
Sekarang saja sebelum PSBB diterapkan, penghasilannya sudah berkurang drastis.
" Belum PSBB saja kita rakyat kecil sangat kesusahan, gimana kalau PSBB (diberlakkan)," keluhnya.
Saat ditanya mengapa tetap berjualan meski sepi pembeli, Mang Kidul menjawab dengan santai.
Alasannya yakni untuk membiayai kehidupan sehari-hari.
• Dua WNA Asal Bangladesh di Pandeglang Dikarantina, Bupati Minta Warga Tenang
"Kalau engga jualan yang ada saya nanti makan apa?, anak dan istri saya makan apa? Ini aja kita paksakan untuk berjualan, sebenarnya kita juga takut lihat di berita banyak yang meninggal karena Covid-19 ini ," jelas Mang Kidul.
Apa dapat bantuan dari Pemkot melalui program JPS? Ia pun menjawab belum ada sama sekali bantuan dan pendataan dari Pemkot Serang.
" Belum ada tuh bang bantuan, tapi kemarin sih Ketua RT melakukan pendataan di RT 03/RW 03 Kecamatan Pakupatan, di daerah rumah saya, tapi ya gitu dibatasi. Cuma 20 orang doang, makanya warga marah dan ada yang sampai pindah ke kampung sebelah untuk bisa didata," lanjut Mang Kidul.

Mang Kidul mengatakan, jika keadaan seperti ini terus, kemungkinan besar para pedagang yang ada di sepanjang jalan Kota Serang terpaksa rugi besar dan kemungkinan gulung tikar karena Corona.
" Seperti tukang sate di sebelah saya saja ini sudah tutup dari 1 minggu kemarin karena sepi dan tidak mendapatkan keuntungan, ya saya juga kemungkinan besar jika minggu depan seperti ini, saya juga akan paling tutup ," katanya.
Ia pun berharap semoga ada bantuan dari pemerintah daerah untuk bisa menjamin kehidupannya beserta keluarga sampai Pandemi Covid-19 berakhir.
"Harapan saya enggak muluk-muluk bang, kita rakyat kecil kaya gini bisa dibantu, soalnya kita juga kalau kondisi kayak gini, susah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," pungkasnya. (Tribuners/Martin Ronaldo)