Virus Corona di Banten
Tak Bisa Mudik, Mahasiswa Perantau di Banten Berharap Bantuan: Stok Makanan Menipis, Harganya Mahal
Pandemi Covid-19 berdampak ke urusan pangan mahasiswa yang tak bisa mudik.Stok pangan menipis dan harga mahal. Mereka berharap ada bantuan
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Pandemi Covid-19 berdampak ke urusan pangan mahasiswa yang tak bisa mudik.
Terlebih, harga bahan kebutuhan pokok semakin naik sehingga stok makanan mahasiswa kos alias perantau menipis.
Demikian yang dialami beberapa mahasiswa perantau yang menuntut ilmu di Banten.
Mereka berharap ada bantuan dari pihak kampus dan pemerintah.
Salah satu contohnya adalah Oscar Klow, mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) asal Papua Barat.
Hingga Senin (20/4/2020), Oscar Low masih tinggal di rumah kos yang tak jauh dari belakang kampus Uniba, Banten.
• Gara-gara Corona, Harga Rumah di Banten Turun Drastis Hampir 50 Persen
Oscar Klow mengatakan, ia bersama rekan-rekannya asal Papua tidak bisa pulang akibat Pandemi Covid-19. Sehingga mereka terpaksa tetap tinggal di rumah kos.
" Kami bersama dengan 25 orang teman-teman Papua yang lainnya baik itu mahasiswa ataupun pelajar papua yang ada di Banten tidak bisa pulang akibat adanya Pandemi Covid-19," Ujar Oscar Klow saat ditemui Tribunbanten.com akhir pekan lalu.
Oscar pun juga menanyakan kabar temannya mahasiswa sesama perantau dari Papua yang letak kosnya berjauhan dengannya.
Ia juga memprediksi, rekannya sesama perantau dari Papua juga mengalami kekurangan bahan makanan sehingga juga butuh bantuan.
Ketika ditanya terkait apakah sudah ada pendataan dari pihak Pemkot Serang dan Pemprov Banten terkait bantuan bagi mahasiswa perantau, Oscar mengatakan sudah didata.
Namun hingga kini belum ada pemberitahuan lanjutan atau pemberian bantuan.
• Ombudsman Banten Telusuri Biaya Ambulans Korban Covid-19 Sebesar Rp 15 Juta,Keluarga Beri Penjelasan
" Sudah ada pemdataan dari Pemkot Serang tapi, belum ada pemberitahuan lebih lanjut lagi. Kami di sini bersama teman-teman sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah," harap Oscar.
Oscar juga menceriterakan, rekannya sesama mahasiswa perantau yang tinggal di Sulawesi, tidak bisa pulang kampung lantaran penerapan PSBB.
" Kawan-kawan kami yang ada di Sulawesi juga posisi nya saat ini sedang tertahan akibat Pandemi Covid-19, apalagi pemerintah Papua menutup akses untuk masuk ke sana."jelasnya.
