Kisah Rio Setelah Kena PHK, Pulang Kampung Berjalan Kaki dari Jakarta Sejauh 440 Km
Saya pernah ditanya mau ke mana? Saya jawab mau ke Solo. Mereka terkejut. Ada yang minum sampai kesedak. Terus saya mau bayar pemilik warung tidak mau
Dia pun berpikir jalan satu-satunya untuk bisa pulang ke Solo adalah dengan berjalan kaki.
Rio berangkat dari Cibubur, Jakarta Timur pada Senin (11/5/2020) setelah salat Subuh.
Pada waktu akan berangkat ke Solo, Rio sempat dicegah oleh teman-tamannya supaya tinggal sementara di rumah mereka.
"Saya tidak mau merepotkan mereka. Saya habis salat Subuh langsung berangkat dari Cibubur jalan kaki ke Solo," kata dia.
Rio berhenti untuk istirahat di Jatisari, Pamanukan sekitar pukul 10.00 WIB.
Setelah itu dirinya melanjutkan perjalanan dan tiba di Cirebon pada Selasa (13/5/2020) sekitar pukul 03.00 WIB.
Setelah itu, Rio kembali melanjutkan perjalanannya sampai di Kabupaten Batang pada Rabu (13/5/2020).
Rio melanjutkan perjalanan dan sampai Gringsing pada Kamis (14/5/2020) sore.
"Sampai Gringsing Kamis sore. Saya dijemput dari teman-teman Peparindo diantar pulang ke Solo. Saya tiba di Solo hari Jumat pukul 08.00 WIB," ujar dia.
Setiap hari Rio menempuh perjalanan sekitar 100 kilometer.
Selama di perjalanan ia selalu berupaya untuk tetap berpuasa.
Medan yang terlalu berat selama dirinya berjalanan kaki adalah di kawasan Karawang Timur sampai Tegal.
"Udaranya sangat panas. Sampai gosong semua kulit saya karena panas," ungkap dia.
Setiap warung makan yang dia singgahi untuk berbuka puasa maupun sahur selalu yang punya warung makan tidak mau dibayar.
Mereka iba dengan kondisi Rio yang berjalan kaki dari Cibubur untuk bisa pulang ke kampung halaman.