Virus Corona
Aktivitas di Lapas Saat Corona, Sosialisasi Protokol Kesehatan Hingga Menggelar Sekolah Tatap Muka
Selama Covid-19, pihak Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM melakukan berbagai kegiatan di lembaga pemasyarakatan
"Jadi mereka melanjutkan jenjang sekolahnya sebelum masuk jadi warga binaan. Misal sebelum masuk (Lapas) mereka kelas 2 SMP, ya nanti lanjut di sini disesuaikan dan mendapatkan ijazah resmi," terang Esti.
• Angka Covid-19 Melonjak, Pemprov Banten Sebut Aktivitas Warga Tak Terkendali
• Klaster Corona di Pabrik Ban Tangerang, Puluhan Pekerja dan Keluarga Terpapar Covid-19
Para pelajar diajari oleh petugas Lapas yang menerima materi pembelajaran oleh guru dari luar.
Hal ini, karena sejak pandemi Covid-19 ini, LPKA Kelas 1 Tangerang sudah menghentikan menerima tenaga pengajar dari luar LPKA.
Upaya itu dilakukan untuk mencegah klaster baru Covid-19
Saat kegiatan belajar mengajar pun para siswa diwajibkan mematuhi protokol kesehatan seperti mencuci tangan tiap masuk ruangan, menjaga jarak, dan wajib menggunakan masker.
"Pengajar hanya dilakukan oleh guru-guru kami sendiri, sedangkan guru luar tamu itu mereka kirimkan bahan-bahan saja melalui daring dan nanti diterangkan secara langsung oleh kami," papar Esti.
Untuk siswa yang berjenjang Sekolah Dasar (SD) di LPKA Kelas 1 Tangerang sendiri berjumlah empat orang.
Lalu untuk SMP berjumlah 11 orang dan, siswa SMA/SMK pun berjumlah 15 orang.
"Selain itu kita juga ajarkan jahit, ada pencukuran, pembuatan keterampilan kertas koran, kemudian ada melukis, ada pembuatan pizza atau roti dan kue. Kemudian kegiatan ekstrakulikuler ada futsal, voli, basket dan masih banyak lagi," ucap Esti.
Penulis: Ega Alfreda
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Menengok Sekolah Tatap Muka Saat Pandemi Covid-19 di Dalam Lapas Anak Tangerang