Potret Alun-Alun Pandeglang, Sampah Berserakan dan Fasilitas Umum Tidak Memadai
Alun-Alun Pandeglang di Jalan Labuan, Kabupaten Pandeglang, tidak terawat.
Penulis: Rizki Asdiarman | Editor: Glery Lazuardi
Laporan wartawan tribunbanten.com, Rizki Asdiarman
TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Alun-Alun Pandeglang di Jalan Labuan, Kabupaten Pandeglang, tidak terawat.

Berdasarkan pemantauan tribunbanten.com, Senin, (14/09/2020), beberapa bagian di kawasan Alun-alun kota dikelilingi sampah plastik dan daun kering yang berserakan di halaman.
Mulai dari taman bermain anak, lapangan olahraga yang berada di tengah Alun-Alun Pandeglang hingga pandopo yang berada di dalam kawasan tersebut.
Tempat duduk santai yang terbuat dari keramik dipenuhi dengan tanah merah dan debu.
Sampah-sampah di Monumen Taman Berkah yang berada di depan kantor Dinas Pariwisata Pandeglang juga menjadi pemandangan yang menarik.
Lumut di dinding kolam monumen Taman Berkah ikut menghiasinya.
Tak kalah menariknya, pancuran air yang keluar dari badan monumen Taman Berkah mengakibatkan genangan air di lantai keramik Alun-Alun Pandeglang.
• Simbol Kabupaten Pandeglang Tugu Badak Justru Tidak Terawat dan Lingkungan Kotor
• Penyelenggara Pilkada Kabupaten Pandeglang Layani Pemilih Disabilitas Gunakan Hak Pilih
Tidak hanya Taman Berkah, Tugu Badak yang menjadi Icon dari Kota Pandeglang dengan julukan Kota Badak dipenuhi sampah plastik dan daun kering yang terapung di kolam tepat di bawah tugu tersebut.
Kolam sepanjang sekitar 20 meter berisi air setinggi betis manusia berwarna kuning, serta ada lumut yang menempel di dinding kolam.
Tak hanya sampah yang menghiasi Alun-Alun , lampu sorot yang berada di sisi kanan dan kiri tugu Badak terlihat tidak berfungsi.
"Lampunya mati, soalnya kalau malam di dekat Tugu Badak Gelap," ucap seorang pedagang kaki lima di kawasan pintu masuk Tugu Badak.
Fasilitas toilet umum di Alun-alun, jarang di buka.
"Toilet ada, tapi jarang di buka kalo ada petugasnya saja," ucap seorang pekerja kebersihan di kawasan Alun-alun Kota Pandeglang.

Suasana dikala sore dan pagi hari, Alun-alun Kota Pandeglang selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat untuk aktivitas olahraga atau sekedar bersantai bersama keluarga.
Salah satunya, Gea Pramitha (20), yang datang ke Alun-alun Kota Pandeglang bersama rekannya.
Sebagai pengunjung, Gea sangat menyayangkan kondisi saat ini, selain sampah yang berserakan, tidak adanya tempat duduk yang nyaman.
"Tempat duduknya kotor, banyak tanah sama debu," katanya.