Pengakuan Lengkap LHI soal Pelecehan Seksual saat Rapid Test di Bandara Soetta, Korban Trauma

Setelah LHI mendapat hasil rapid test dengan hasil nonreaktif dan hendak menuju tempat keberangkatan, terduga pelaku rupanya mengejar dan menghampiri

Editor: Abdul Qodir
ake1150sb
Ilustrasi trauma 

TRIBUNBATEN.COM - Dunia maya digegerkan dengan pengakuan seorang wanita, LHI, melalui akun Twitter @listongs bahwa dirinya mengalami pelecehan seksual dan pemerasan saat diminta menjalani rapid test di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang.

Curhatan LHI itu pun viral hingga menjadi perbincangan di media sosial dan sorotan media massa.

Dalam wawacara melalui sambungan telepon pada Jumat (18/9/2020) malam, LHI menceritakan peristiwa tidak mengenakkan yang menimpanya itu terjadi saat melakukan rapid test Covid-19 sebelum naik pesawat.

Kronologi kejadian

Suasana di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/5/2020).
Suasana di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/5/2020). (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Menurut LHI, peristiwa itu terjadi pada 13 September lalu saat dia hendak terbang dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta menuju Nias, Sumatera Utara.

"Saya penerbangannya kan jam 6 (pagi), enggak sempat rapid juga di RS (rumah sakit). Jadi saya di bandara jam 4 pagi, sekalian mau rapid test di bandara," ujar dia kepada Kompas.com, Jumat (18/9/2020) malam.

LHI kemudian melakukan rapid test di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, di fasilitas rapid test yang dimiliki Kimia Farma.

Setelah melakukan rapid test, LHI mengatakan, petugas pria yang memeriksanya secara tak terduga melakukan pelecehan seksual.

Awalnya petugas itu mengatakan hasil rapid test LHI adalah reaktif.

"Ya sudah saya mikir enggak jadi ke Nias karena takut nularin juga orang-orang di Nias," kata dia.

Namun, petugas pria itu menyarankan agar LHI lakukan tes ulang dan dia menjamin akan memberikan hasil nonreaktif pada tes kedua itu.

Korban bingung karena merasa ada sesuatu yang tidak beres, tetapi kemudian mengikuti usulan itu.

Setelah LHI mendapat hasil rapid test dengan hasil nonreaktif dan hendak menuju tempat keberangkatan, terduga pelaku rupanya mengejar dan menghampirinya.

Petugas itu, kata LHI, meminta sejumlah uang untuk keterangan nonreaktif yang dikeluarkannya. Korban pun merasa diperas oleh pelaku.

"Orangnya manggil, kemudian ngobrol minta duit gitu," kata dia.

 

 

Saat Mengudara di Rute Biak-Jayapura, Awak Kabin Garuda Indonesia Jadi Korban Pelecehan

 

 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved