Olah TKP di Lapas, Polisi Temukan Obeng dan Linggis, Terungkap Cai Changpan Kerap Kabur dari Penjara
Jajaran Polres Metro Tangerang Kota menemukan obeng dan linggis pada saat melakukan olah TKP kaburnya Narapidana asal China bernama Cai Changpan
Penulis: Zuhirna Wulan Dilla | Editor: Glery Lazuardi
Laporan wartawan TribunBanten.com, Zuhirna Wulan Dilla
TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG SELATAN - Jajaran Polres Metro Tangerang Kota menemukan obeng dan linggis pada saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kaburnya Narapidana asal China bernama Cai Changpan alias Cai Ji Fan.
Upaya melakukan olah TKP itu dilakukan setelah aparat kepolisian menerima informasi ada narapidana yang melarikan diri dari Lapas Kelas 1 Kota Tangerang pada 14 September 2020 lalu.
"Ada obeng linggis dan ini yang kita dalami, darimana yang bersangkutan dapatkan barang-barang tersebut," kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Sugeng Hariyanto, saat dikonfirmasi, Senin (21/9/2020).
• Pelarian Cai Changpan, Gali Tanah-Lewati Gorong-gorong Sepanjang 5 Meter, Warga: Apa Tak Kebauan
• Terpidana Mati Cai Changpan Gali Gorong-gorong untuk Kabur, Simak Penelusuran di Lapas Tangerang
Pada saat melakukan olah TKP, pihaknya menemukan jarak dari sel ke gorong-gorong untuk melarikan diri berjarak sekitar 30 meter.
Jarak ini hanya cukup untuk satu orang.
Selain itu, dia menduga narapidana yang sudah divonis pdiana mati tersebut sudah merencanakan aksi tersebut selama kurun waktu 6-8 bulan yang lalu.
Karena ada kegiatan pembangunan dapur di Lapas Kelas 1 Kota Tangerang.
"Sedang di cek dengan detail apakah obeng, linggis tersebut didapatnya saat pembangunan tersebut," kata dia.
Menurut dia, ada temuan Obeng Linggis di TKP yang kemungkinan dipakai pelaku dalam aksi melarikan diri.
"Infonya dulu juga ia pernah kabur saat menjadi tahanan di Bareskrim dan ini yang kedua kalinya," ucapnya kembali.
Namun, dia belum dapat memastikan apakah ada keterlibatan orang dalam untuk membantu kerja sama selama proses melarikan diri tersebut.
Sugeng juga memberitahu tentang keadaan sel pelaku yang hanya ada dua orang, yaitu pelaku dan temannya.
Temannya ini pernah diajak dalam perencanaan aksi tersebut namun ia tidak mau.