Testimoni Najwa Shihab Sudah Berkali-kali Undang Menkes Terawan hingga Wawancara Kursi Kosong

Menurut Najwa, kehadiran pejabat seperti Terawan sangat diperlukan untuk memberi penjelasan kepada publik terkait situasi pandemi Covid-19 di Indonesi

Editor: Abdul Qodir
Twitter @matanajwa
Najwa Shihab di program Mata Najwa 

"Pak Terawan sampai sekarang kondisi pandemi belum juga terkendali. Data dan angka jelas menunjukkan itu. Di saat negara-negara lain bahkan sudah berangsur-angsur bisa memperlonggar situasi, kenapa kita tertinggal?" tanya Najwa.

Najwa meminta penjelasan Terawan terkait teguran Presiden Joko Widodo secara terbuka di hadapan publik.

"Presiden Jokowi secara terbuka berulang kali menegur kinerja Anda di depan publik. Berangkat dari penilaian atasan Anda itu, saya akan memberikan kesempatan kepada Anda soal teguran itu satu per satu," ujar Najwa.

Kemudian, Najwa mempertanyakan minimnya jumlah tes, anggaran yang tidak terserap baik, hingga birokrasi yang berbelit di Kementerian Kesehatan.

"Kenapa perlindungan tenaga kesehatan kita belum maksimal?" tanya Najwa.

Tak hanya itu, Najwa juga menyoroti angka kematian tenaga media akibat terpapar Covid-19 yang masih sangat tinggi.

"Bukankah Menkes seharusnya menjadi pelindung dan pembela utama nakes? Kapan perbaikan bisa kita lihat?," tanya dia.

Hal lain yang menyita perhatian Najwa yakni perbedaan data antara pusat dengan daerah.

"Masih saja ada data disparitas antara data pusat dan data daerah, padahal data saat pandemi sangat krusial untuk menentukan kebijakan," kata Najwa.

Ia mempertanyakan kapan perbedaan data ini dapat dibereskan.

Selain itu, ia menyinggung banyaknya pegawai Kementerian Kesehatan yang terpapar Covid-19.

"Bagaimana dengan data Kemenkes menjadi klaster perkantoran terbesar di Jakarta? Kenapa tidak terbuka dan transparan, lalu menutup kantor?" ungkap Najwa.

Perempuan berusia 43 tahun itu juga menyinggung banyaknya menteri kesehatan di negara lain yang mundur karena merasa tidak sanggup mengemban tanggung jawab menangani Covid-19.

"Pak Terawan, ada banyak menteri kesehatan yang mundur karena penanganan Covid-19."

"Misalnya Menteri Kesehatan New Zealand, Ceko, Polandia, Brazil, Chile, Pakistan, Israel Public Health Director-nya mundur, Kanada Public Health Agency Presiden-nya mundur," terang Najwa.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved