Polisi Sebut Ada Kaitan Orang Tua sehingga Tersangka Corat-Coret Musala
"Sebagai luapan emosi, karena memang sebelumnya juga banyak beraktivitas di rumah, dilarang oleh orang tuanya, jika tidak diawasi atau ditemani
Menurut sejumlah saksi, Satrio terbilang rajin melaksanakan salat lima waktu di Musala Darussalam pada bulan Ramadan 1441 Hijriyah yang lalu.
Setelah itu, dia sudah hampir tidak pernah datang ke musala tersebut.
Dan baru pada 29 September 2020, dia datang namun melakukan vandalisme di musala itu.
"Berdasarkan keterangan orang tuanya kalau pelaku sejak bulan puasa ke sini tidak lagi rajin ke masjid untuk salat lima waktu," jelas Ade.
Selepas bulan Ramadan 1441 H, Satrio kerap diam menyediri dan tidak pernah lagi ke masjid untuk melaksanakan salat berjamaah.
Sehingga, berbagai macam cara pun sudah dilakukan orang tuanya Satrio.
"Beberapa tindakan sudah dilakukan oleh orangtuanya, mulai dari hipnoterapi dan berkomunikasi dengan beberapa psikolog," tutur Ade.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kesal Dilarang Keluar Rumah oleh Orang Tua Jadi Alasan Satrio Corat-coret Musala di Pasar Kemis,
