BMKG: Waspada intensitas Hujan Lebat Yang Akibatkan Banjir serta Longsor di Lebak dan Pandeglang
Pihak BMKG mengingatkan warga Banten untuk waspada terhadap peningkatan intensitas curah hujan selama beberapa waktu ke depan.
Penulis: Rizki Asdiarman | Editor: Glery Lazuardi
Laporan wartawan TribunBanten.com. Rizki Asdiarman
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga Banten untuk waspada terhadap peningkatan intensitas curah hujan selama beberapa waktu ke depan.
Peningkatan curah hujan itu diakibatkan adanya La Nina di Indonesia. Fenomena La Nina ini menyebabkan menurunnya suhu permukaan air laut Samudra Pasifik yang lebih rendah dari kawasan sekitarnya.
"Fenomena La Nina di Samudra Pasifik Ekuator akan berdampak ke wilayah Provinsi Banten hingga menyebabkan terjadinya intensitas curah hujan lebat," kata Kasi Data dan Informasi BMKG stasiun Meteorologi kelas I Serang, Tarjono, saat dihubungi, Minggu (04/10/2020).
• BMKG: Waspada Potensi Angin Kencang di Wilayah Kabupaten Pandeglang selatan dan barat
• Muncul Fenomena Awan Hitam Bergelombang di Serang, Ini Penjelasan BMKG
Tarjono menjelaskan, La Nina menyebabkan intensitas curah hujan lebih tinggi yang dapat memicu bahaya hidrometeorologi misalnya banjir dan tanah longsor bahkan banjir bandang.
"Jadi memang La Nina ini akan memicu hujan dengan intensitas lebat dan bisa menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi, yang bisa berdampak banjir dan longsor," kata dia.
Sedangkan,memasuki bulan Oktober 2020, diketahui sebagian besar wilayah di Indonesia sudah memasuki musim hujan.
"Termasuk di Provinsi Banten khususnya Kabupaten Labak bagian Tengah," katanya.
BMKG memprediksi fenomena La Nina itu akan berdampak hingga akhir Desember 2020.
"Walaupun sudah meluruh, tetap perlu diwaspadai karena Januari-Februari 2021 merupakan puncak musim penghujan," ujarnya.
Ada beberapa daerah di wilayah Banten paling rawan terjadinya bencana yang di sebabkan oleh fenomena ini.
"Wilayah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak dengan tofografinya pegunungan," terangnya.
• Sempat Tak Berbunyi Saat Dinyalakan, BMKG Jelaskan Alat Pendeteksi Tsunami di Banten Berfungsi
• BMKG: Waspada Potensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang untuk Wilayah Lebak Bagian Selatan
BMKG menghimbau, pemangku kepentingan di wilayah provinsi Banten untuk secara optimal mengelola tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir.
"Masyarakat tetap selalu waspada dengan terus memantau perkembangan informasi dari BMKG," katanya.
Sementara itu, , Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal, menyebutkan, sampai akhir September 2020, pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudera Pasifik Ekuator menunjukkan bahwa anomali iklim La-Nina sedang berkembang.