Wakil Gubernur Akui Tingkat Kemiskinan di Banten, Diperparah Dampak Ekonomi akibat Covid-19
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, mengatakan kemiskinan masih ada di Provinsi Banten.
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, BANTEN - Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, mengatakan kemiskinan masih ada di Provinsi Banten.
Menurut dia, kemiskinan itu semakin diperparah akibat adanya dampak pelemehan ekonomi akibat coronavirus disease 2019 (Covid-19).
"Sektor ekonomi salah satunya, mengakibatkan banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan pemecatan," ujar Andika Hazrumy, Minggu (4/10/2020).
• Banten Masuk Provinsi Prioritas Penanganan Covid-19
• Area Pemakaman Pasien Covid-19 di Banten Dekat dengan Makam Sepanjang 8 Meter, Ini Lokasinya
Berdasarkan data dari Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banten, Al Hamidi terdapat 72 perusahaan di Banten yang tutup karena terdampak oleh pandemi virus corona.
Perusahaan yang tutup paling banyak berada di wilayah Tangerang Raya.
Andika menjelaskan pihaknya akan memaksimalkan akselarasi penguatan perekonomian melalui program prioritas Pemprov Banten.
Salah satu langkah akselerasi yang dapat dilakukan, kata dia, dengan cara pemulihan ekonomi daerah untuk pemulihan ekonomi nasional
"Dalam kapasitas pabrik-pabrik memaksimalkan konteks produksi yang selama ini tidak bisa dijual. Salah satunya infrastruktur dan program peringanan pajak," ujarnya.
• Perayaan HUT Banten ke-20 Kisruh, Bakar Ban di depan Kantor DPRD, Mahasiswa: Peserta Aksi Diamankan
• Potret 20 Tahun Provinsi Banten, Keluarga Rusdianto Tinggal di Rumah Roboh
Dia menambahkan penguatan akselarasi program prioritas akan kita kejar didalam perubahan APBD-P tahun 2021.
Hal tersebut dilakukan untuk menekan tingginya kemiskinan dan pengangguran yang terjadi akibat Covid-19.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/ilustrasi-ukm.jpg)