Kisah Ibu dan Anak, Makan dan Buang Air di Satu Tempat, Memperihatinkan Setelah Ditinggal Suami
Seorang ibu dan anak hidup berkubang dengan sampah dan kotorannya sendiri di Pedukuhan Dlaban, Kalurahan (desa) Sentolo, Daerah Istimewa Yogyakarta
Namun, sakit berkepanjangan itu membuat Sukadi kewalahan.
Novi menceritakan, ibu dan anak ini tidak keluar kamar sejak ayahnya sakit dan kemudian meninggal.
“Mereka tidak pernah keluar dari kamar itu,” kata Novi.
Tetangga mengungkap kalau Sukadi menderita sakit cukup lama.
Ia sempat menjalani perawatan rumah sakit selama dua hari sebelum meninggal.
“Katanya karena sakit paru-paru,” kata Heri (63), warga sekitar.
Heri tinggal tak jauh dari rumah Bu Kadi.
Ia menceritakan, warga peduli dan ikut membantu asupan bagi keduanya.
Warga bergantian memberi makan saat pagi hari.
• Begal Payudara Masih Meneror, Airin Minta Warganya Jangan Lari di Tempat Sepi
• Korupsi Material Jalan, Mantan Kadis PUPR Kota Cilegon dan Dua Sahabat Dijebloskan ke Penjara
"Bukan mengurus dalam artian sampai memandikan. Kalau itu (sampai memandikan) tidak ada yang sanggup," kata Heri.
Sampai saat ini, kata Heri, warga masih terus membantu memberi makan keluarga ini.
Mereka menyodorkan makanan dalam kardus, bungkusan hingga besek dan meletakkan di depan rumah.
"Baru saja pihak Puskesmas datang untuk memeriksa. Sudah dalam penanganan pemerintah," kata Heri.
Novi mengungkapkan, Dinsos masih membangun koordinasi dengan semua pihak untuk menangani ibu dan anak ini.
Mereka masih harus melalui pemeriksaan Puskesmas, memastikan jenis disabilitas masing-masing, perlu atau tidak merujuk ke rumah sakit sesuai dengan disabilitasnya, ataukah kembali ke masyarakat.
“(Masih )ada penanganan lanjutan,” kata Novi.
Penulis : Kontributor Yogyakarta, Dani Julius Zebua
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Ibu dan Anak Difabel, Tak Terurus Sejak Ayah Meninggal, Tubuh Penuh Sampah dan Kotoran"