Komnas PA: Anak-Anak Dipengaruhi untuk Serang Aparat, Sosial Media Jadi Alat Propaganda

Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan

TRIBUNBANTEN.COM, BANTEN - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait, mengatakan anak-anak masih rentan dimanfaatkan untuk kepentingan politik praktis.

Dia melihat ribuan anak-anak turut terlibat melakukan aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja yang baru saja disahkan oleh anggota DPR RI.

"Saling lempar dan mengejek dengan aparat keamanan dilakukan dalam situasi aparat keamanan sedang lelah. Itu target dan sasaran kehadiran anak-anak untuk sekedar meramaikan aksi demonstrasi" ujarnya saat dihubungi, Selasa (13/10/2020).

Baca juga: Kisah Ibu dan Anak, Makan dan Buang Air di Satu Tempat, Memperihatinkan Setelah Ditinggal Suami

Baca juga: Sudah Menyamar Jadi Anak SMA, Pendemo Omnibus Law Ini Kedapatan Bawa Tembakau Gorila hingga Ketapel

Menurut dia, anak-anak berstatus pelajar itu diduga datang ke DKI Jakarta dari berbagai daerah di Indonesia.

Keberadaan anak-anak itu, kata dia, untuk melempar aparat kepolisian yang sedang bertugas dalam rangka menciptakan situasi memanas dan gaduh.

Apabila anak-anak yang diamankan pada saat aksi unjuk rasa di berbagai daerah mengaku bila sebaigan besar dari mereka terpengaruh aktivitas di media sosial

"Sudah tidak terbantahkan lagi bahwa anak-anak sengaja dihadirkan dalam aksi demonstrasi untuk menolak UU Cipta Kerja untuk tujuan dan kepentingan kelompok tertentu" katanya.

Dia mengapresiasi pendekatan humanis yang ditempuh aparat kepolisian untuk melindungi anak-anak dari sasaran tindak kekerasan.

Baca juga: Sudah 41 Anak di Kabupaten dan Kota Serang Terpapar Covid-19

Baca juga: Puluhan Ribu Buruh Pabrik Nike Ikut Mogok Kerja, Buruh: Anak Saya 4 Mau Dikasih Makan Apa?

Akan tetapi, dia menyayangkan adanya penahanan kepada para anak tersebut.