Pilkada Kabupaten Pandeglang

Debat Pilikada Pandeglang, Irna-Tanto Nilai Lawannya Berbicara Tak Berdasar Data, Hanya Katanya

Debat kandidat antar pasangan calon kepala daerah di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Pandeglang berlangsung dalam tensi panas.

Penulis: Rizki Asdiarman | Editor: Glery Lazuardi
Tribunbanten.com/Rizki Asdiarman
Tangkapan layar YouTube - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pandeglang nomor urut 1 Irna Narulita-Tanto Warsono Arban dan nomor urut 2, Toni Fathoni Mukson-Imat Miftahul Tamamy, dalam debat publik Pilkada Pandeglang digelar KPU Kabupaten Pandeglang dan disiarkan Kompas TV, Senin (23/11/2020). 

Laporan wartawan TribunBanten.com, Rizki Asdiarman

TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Debat kandidat antar pasangan calon kepala daerah di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Pandeglang berlangsung dalam tensi panas.

Pada Senin (23/11/2020) kemarin, pasangan calon Bupati-Wakil Bupati nomor urut 01, Irna Narulita-Tanto Warsono Arban berdebat dengan pasangan nomor urut 02, Toni Fathoni Mukson-Imat Miftahul Tamamy.

Acara debat dilangsungkan di kantor media Kompas TV, Jakarta.

Baca juga: Penantang Toni-Imat Sindir Jalan Pandeglang Banyak Rusak saat Debat, Ini Jawaban Petahana Irna-Tanto

Menurut Toni-Imat, Kabupaten Pandeglang di bawah kepemimpinan Irna-Tanto belum mampu membuat masyarakat sejahtera.

Dia mencontohkan, pemerintah setempat tidak mempunyai kebijakan untuk mengelola ikan hasil tangkapan nelayan yang masuk ke Pandeglang setiap malam.

"Harus dirubah tidak kerja politik, tetapi full kerja melayani masyarakat. Sebab reformasi, birokrasi dalam struktur pemerintahan ini, harus hadir di setiap dengus nafas Kabupaten Pandeglang," kata Toni dalam debat publik perdana yang digelar KPU Kabupaten Pandeglang dan disiarkan Kompas TV, Senin (23/11/2020).

Menurut dia, harus ada perubahan pola pengembangan usaha. Salah satunya dengan cara mengembangkan potensi sumber daya alam di wilayah tersebut.

Baca juga: Debat Pilkada Pandeglang, Toni-Imat Janjikan Pembangunan Pandeglang hingga Kesejahteraan Guru

"Padahal potensi air banyak di kita, potensi dinas ada, balai benih ikan ada, tapi itu tidak pernah dilakukan oleh Pandeglang padahal ini adalah potensi," kata dia.

Tak hanya memikirkan bagaimana usaha warga Pandeglang dapat disalurkan, tetapi juga pihaknya memilih untuk lebih dekat dengan masyarakat.

Pihaknya akan memaksimalkan Pendopo Bupati sebagai tempat untuk bertemu dengan warga. Selain itu, pihaknya merencanakan mengunjungi warga satu minggu, satu kali ke desa-desa dan wilayah terpencil.

"Pendopo Bupati adalah rumah rakyat, punya rakyat dan rakyat berhak untuk ketemu dengan pemimpinnya, berhak untuk menyampaikan aspirasinya," tambahnya.

Baca juga: Hari ini, 23 Nomvember 2020 Debat Perdana Calon Bupati Pandeglang Disiarkan Kompas TV

Sementara itu, Irna-Tanto mengungkapkan pencapaian pasangan petahana itu selama hampir lima tahun memimpin Pandeglang.

Menurut Irna, apa yang disampaikan oleh Toni-Imat hanya sebatas klaim semata mengenai kekurangan pemerintah Kabupaten Pandeglang tanpa didukung data-data.

"Kalau bicara pakai data, jangan hanya katanya-katanya, Saya bekerja di desa, di lapangan bahkan rumah saya adalah di mobil jadi kalau bicara katanya-katanya kayanya tidak," jelas Irna.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved