Tagihan Listrik Pedagang Asal Yogya Naik 220 Kali Lipat, Dibayar Mencicil, Tetangga Alami Hal Serupa
Seorang pemilik toko kelontong di Dusun Menggoran II, Mila Suharningsih, kaget ketika mendapat tagihan listrik Rp 44 juta.
TRIBUNBANTEN.COM, GUNUNG KIDUL - Seorang pemilik toko kelontong di Dusun Menggoran II, Kalurahan Bleberan, Playen, Gunungkidul, Yogyakarta, Mila Suharningsih, kaget ketika mendapat tagihan listrik Rp 44 juta.
Padahal, biasanya dia hanya mendapatkan tagihan sebesar Rp 200.000 per bulan. Apalagi penggunaan listrik di rumahnya hanya untuk keluarga dan toko kelontong.
Mila mengaku dirinya sempat didatangi petugas beberapa waktu lalu di bulan November 2020 ini.
Baca juga: Dijamin tak Ada Pemadaman Listrik, Apa Itu Layanan Premium PLN dan Berapa Tarifnya?
Saat itu petugas mengatakan tidak ada masalah.
Namun beberapa hari kemudian ada dua petugas datang mengabarkan adanya tunggakan pembayaran sebesar 28.434 KWH atau Rp 40-an juta.
Apabila ditambah biaya administrasi, totalnya Rp 44 juta.
Sempat naik Rp 795 ribu Mila menceritakan dirinya sudah beberapa tahun ini meningkatkan daya listrik dari 450 KWH menjadi 1.300 KWH.
Sebelum mendapat tagihan puluhan juta, Mila sempat mendapat tagihan yang tidak biasa, yaitu Rp 795.000 pada awal November.
Meski tak tahu penyebabnya, dia akhirnya tetap membayarnya.
"Pembayaran listrik segitu (Rp 795.000) itu untuk apa saja, biasanya Rp 200.000, oke tak bayar," ucap Mila saat ditemui di rumahnya, Jumat (27/11/2020).
Baca juga: Sektor Listrik Nasional Bergantung pada Batu Bara
Setelah mendapatkan tagihan Rp 44 juta, Mila pun mendatangi kantor PLN Area Wonosari dan mempertanyakan alasan dirinya menanggung kesalahan hitung dari petugas.
Mila pun diminta membayar uang muka Rp 27 juta.
Sedangkan sisanya dapat dicicil selama setahun.
Namun dirinya mengaku tidak sanggup membayar dengan nominal sebesar itu. Akhirnya disepakati biaya dikurangi menjadi Rp 8,7 juta.
"Cara bayarnya, saya diminta memberikan uang muka sebesar Rp 5 juta, kemudian sisanya diangsur selama enam bulan," kata Mila.