Mahasiswa TNI AD Buat Seragam Tempur Elektronika, Helm Pendeteksi hingga Sepatu Penyuplai Listrik
Tiga komponen peralatan Gamad Elektro itu membutuhkan daya sehingga seragam Gamad Elektro juga dikembangkan sepatu smart charging
TRIBUNBANTEN.COM, MALANG - TNI Angkatan Darat (AD) melalui Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) di Malang Jawa Timur, mengembangkan seragam tempur berbasis elektronika yang disebut Gamad Elektro.
Dengan seragam tersebut, prajurit TNI Angkatan Darat mendapat sejumlah kemudahan saat pertemuran siang dan malam hari, bahkan saat melaksanakan patroli di perbatasan negara.
Gamad Elektro dikembangkan oleh lima mahasiswa Poltekad, Sertu Wahyu Taufik Al Huda, Serda Mohamad Suprayadi, Serda Shamsa Indrawan Putra, Sersan Satu Deni dan Serda Puspito.
Gamad Elektro terdiri dari helm night vision scope, gun tracker GPS dan sepatu smart charging.
Salah satu penggagas, Serda Mohamad Suprayadi menjelaskan keunggulan masing-masing peralatan Gamad Elektro tersebut.
Helm night vision scope merupakan helm dilengkapi sebuah kamera dengan sensor infra merah untuk mengidentifikasi lawan atau kawan.
Helm ini dapat mempermudah kinerja prajurit, khususnya satuan rider, dalam melaksanakan pertempuran jarak dekat pada malam hari.
"Adanya helm Gamad Elektro ini membuat para prajurit tidak akan kesulitan untuk menentukan siapa kawan dan lawan," jelas Suprayadi di Poltekad Malang, Jawa Timur, Kamis (04/11/2020).
Baca juga: Keren! Inovasi Museum Keliling Berbasis Teknologi 4 Mahasiswa Unsera Raih Medali Perunggu ISIF 2020
Baca juga: Empat Perwira TNI AD Meninggal, Ini Kronologi Helikopter Mi-17 yang Jatuh di Kendal
Gun tracker GPS merupakan senjata dengan hollow yang terintegrasi dengan GPS untuk mendeteksi dan mengkoordinasikan senjata prajurit saat pertempuran.
Berbagai pergerakan yang terjadi pada senjata pasukan langsung termonitor dengan sebuah android.
"Sehingga saat ada pergerakan, walau hanya berpindah beberapa meter, sudah langsung termonitor pada sebuah android," ujar Suprayadi.
Komponen Gamad Elektro beriutnya adalah robot intai.
Robot intai ini dilengkapi kamera untuk mendapatkan gambar maupun kegiatan yang dilaksanakan pada saat pengintaian.
Tujuan utama pengembangan robot intai ini guna meminimalisir personel yang melaksanakan pengintaian di lapangan.
"Hanya dengan sebuah robot, dengan beberapa sensor sebagai sistem otomatis. Jadi, kita tidak perlu datang ke tempat langsung, karena bisa hanya dengan monitor di android saja. Jadi, pergerakan semua lewat android," katanya.
