Mahasiswa TNI AD Buat Seragam Tempur Elektronika, Helm Pendeteksi hingga Sepatu Penyuplai Listrik

Tiga komponen peralatan Gamad Elektro itu membutuhkan daya sehingga seragam Gamad Elektro juga dikembangkan sepatu smart charging

Editor: Abdul Qodir
Tribunnews.com/Lusius Genik
TNI AD mengembangkan seragam tempur berbasis elektronika (Gamad Elektro) yakni helm pemindai gerakan hingga sepatu smart charging. 

Tiga komponen peralatan Gamad Elektro itu membutuhkan daya sehingga seragam Gamad Elektro juga dikembangkan sepatu smart charging atau sepatu penyuplai listrik, yakni sepatu yang mempu menyimpan daya listrik dari pergerakan langkah kaki prajurit.

Sepatu smart charging with stepper ini mampu mengkonversi langkah kaki menjadi energi listrik dengan memanfaatkan tuas penggerak, yang dihubungkan dengan plat dan generator dengan tegangan pada langkah 100 sebesar 17.67 vdc dengan efisiensi daya sebesar 5,238 persen.

Baca juga: Vivo V20 SE Miliki Kamera Berteknologi yang Manjakan Pengguna

Ide awal mengembangkan sepatu smart charging yakni situasi para prajurit yang kerap kehabisan energi listrik saat bertugas menjaga perbatasan. 

"Di mana melihat prajurit sedang bertugas, dengan keadaan keterbatasan energi listrik di daerah perbatasan, sehingga kita membuat sebuah terobosan atau ide, dengan memanfaatkan fleksibilitas badan," ucap Suprayadi.

Energi Listrik yang dihasilkan sepatu smart charging saat ini masih bergantung pada kapasitor atau penyimpanan. 

Selama tahap pengembangan, sepatu smart charging teruji mampu menghasilkan 20 volt energi listrik dengan bergerak 100 langkah. 

Apabila langkah prajurit yang menggunakan sepatu smart charging dipercepat dengan berlari, maka pengisian energi listrik akan lebih cepat, tegangan yang dihasilkan pun akan lebih besar. 

"Jadi. kita tidak perlu lagi bingung pada saat patroli di daerah perbatasan tidak ada energi listrik, bagaimana nanti HT, alat komunikasi dan yang lainnya, karena itu kita masih terkendala. Dengan sepatu ini setiap perjalanan akan mengisi energi listrik," jelas Suprayadi.

Biaya produksi Gamad Elektro

Suprayadi mengungkapkan, Gamad Elektro memiliki bobot yang lebih berat daripada seragam TNI AD pada umumnya. 

Helm pada Gamad Elektro beratnya sekira 3 kilogram, sepatu smart charging beratnya sekira 2,5 kg, berat robot intai hanya 1,5 kg. 

Sementara senjata yang dilengkapi hollow yang diintegrasikan dengan GPS Tracker, beratnya seperti senjata pada umumnya. 

"Kekurangannya hanya bertumpu pada beban (Gamad Elektro), namun masih dipikul," ucap Suprayadi.

Semua komponen yang digunakan dalam merakit Gamad Elektro berasal dari dalam negeri, sehingga biaya produksi Gamad Elektro tidak terlalu mahal.

Biaya produksi untuk robot intai kurang lebih sebesar Rp 12 juta, biaya produksi helm yang mampu mengidentifikasi lawan atau kawan sekitar Rp 4 juta - Rp 5 juta, sementara untuk pengembangan GPS Tracker menghabiskan biaya sekitar Rp 3 juta - Rp 4 juta. 

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved