Luapan Sungai Cibinuangeun Merendam Sejumlah Rumah di Tiga Desa di Lebak, Satu Jembatan Ambruk
Diduga ada penyumbatan di Kali Cibinuangeun sehingga luapan air begitu deras hingga mengakibatkan tiga desa terendam
Penulis: Rizki Asdiarman | Editor: Agung Yulianto Wibowo
lihat foto
Laporan wartawan TribunBanten.com, Rizki Asdiarman
TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Sungai Cibinuangeun meluap dan merendam sejumlah rumah di Desa Bolang, Rahong, dan Sanghiang, Kecamatan Malimping, Kabupaten Lebak, Minggu (6/12/2020).
Puluhan hektare sawah dan 24 rumah di Desa Bolang dan Desa Rahong pun terendam.
Selain itu, jembatan permanen penghubung Desa Sanghiang dengan Desa Bolang ambruk.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak Febby Rizki Pratama mengatakan Sungai Cibinuangeun meluap setelah hujan deras lebih dari 8 jam.
"Diduga ada penyumbatan di Kali Cibinuangeun sehingga luapan air begitu deras hingga mengakibatkan tiga desa terendam," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Minggu (6/12/2020).
Di Desa Bolang, Kecamatan Malimping, tercatat 20 rumah, empat pabrik tahu, 50 kilogram ikan mili Maman, serta dua hektare sawah pasca-panen terendam banjir.
"Di Desa Bolang, selain merendam pesawahan, ada tiga kampung yang terdampak, yakni Kampung Cibeyeh RT 01, Kampung Langgong RT 02, dan Kampung Kalapa Dua RT 05," katanya.
Adapun jembatan yang ambruk terletak di Desa Bolang.
"Pilar tengahnya ambruk tergerus. Panjang jembatan sekitar 32 meter dengan lebar 2,4 meter dan tinggi 6 meter," ucap Rizki.
Dia memperkirakan kerugian materi akibat luapan air Sunga Cibinuangeun itu mencapai ratusan juta rupiah.
"Untuk korban jiwa tidak ada," katanya.
26 Rumah Rusak Diterjang Longsor
Sebanyak 174 rumah terendam banjir dan sebanyak 26 rumah rusak akibat diterjang longsor akibat hujan deras yang terjadi sejak Sabtu (5/12/2020) malam hingga Minggu (6/12/2020) pagi.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama, menyebutkan ratusan rumah itu berada di 7 desa.
Seperti di Desa Ketapang, Kecamatan Wanasalam ada 50 rumah yang terendam, serta di Desa Cipalabuh, Kapunduhan, dan Mekarjaya, Kecamatan Cijaku ada 52 rumah yang terendam.
Selain itu, juga 3 rumah di Desa peucangpari, Kecamatan Cigemblong.
Di Desa Bolang, Kecamatan Malingping, 17 rumah terendam banjir.
Banjir juga merendam 25 rumah di Desa Harjawana, Kecamatan Bojongmanik.
D Desa Wantisari dan Leuwidamar, Kecamatan Leuwidamar terdapat 27 rumah yang terdampak.
Menurut Rizki, wilayah yang terdampak longsor adalah Desa Cikarang, Jagaraksa, dan Girijagabaya, Kecamatan Muncang.
"Sebanyak 5 rumah rusak ringan dan 2 rumah rusak sedang," ucapnya.
Di Desa Lebak Gedong, Kecamatan Lebak Gedong, terdapat 4 rumah yang rusak ringan, serta di Desa Karangnunggal dan Cirinten, Kecamatan Cirinten, terdapat 13 rumah rusak berat dan 2 rumah rusak ringan.
Rizki mengaku timnya telah melakukan evakuasi untuk wilayah yang terendam banjir.
"Tim telah terjun untuk membantu warga dan BPBD terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan, polsek, dan koramil, serta instansi lainnya guna melakukan pendataan," ujarnya.
Selain itu kata dia, BPBD juga melakukan monitoring melalui WAG dan radio komunikasi.
"Tinggi muka air Ciberang di pos pantau Jembatan Keong mencapai 440 cm, status siaga," tegasnya.
Kondisi Sungai Ciberang di Lebak Gedong, hingga sore hari ini terpantau tinggi dan deras. (*)
