Bendungan Pamarayan Berstatus Bahaya, Waspada Banjir di Tol Tangerang-Merak
Intensitas curah hujan yang tinggi selama beberapa hari terakhir ini mengakibatkan debit air di Bendungan Pamarayan, Serang, Banten meningkat.
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Glery Lazuardi
Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Intensitas curah hujan yang tinggi selama beberapa hari terakhir ini mengakibatkan debit air di Bendungan Pamarayan, Serang, Banten meningkat.
Selain menampung debit air hujan, bendungan itu juga menerima aliran air dari Sungai Cileles dan Ciberang, Kabupaten Lebak.
"Informasi dari hulu sana debit air semakin tinggi. Jadi kemungkinan untuk jam-jam berikutnya debit air akan semakin tinggi," kata Petugas Operasi Bendung Pamarayan, Dedi Mulyadi, saat dikonfirmasi, Senin (7/12/2020).
Baca juga: H-2 Jelang Pemungutan Suara, Lima Kecamatan di Kabupaten Serang Tergenang Banjir
Berdasarkan pemantauan, kata dia, bendungan itu sudah berada dalam status bahaya.
Menurut dia, ketinggian volumem air sudah mencapai 1490m3 pada pukul 14.45 WIB.
Debit air berpotensi meningkat setiap jam.
Dia mengkhawatirkan akan terjadi banjir hingga ruas tol Tangerang-Merak, seperti yang terjadi pada 2013 lalu.
"Bisa jadi kejadian tahun 2013 terulang kembali," ujarnya
Baca juga: Banjir dan Longsor di Banten Diprediksi akan Sering Terjadi Hingga Februari 2021, Ini Penyebabnya
Pasalnya kiriman air sampai saat ini menurutnya, masih terus masuk ke Bendungan Pamarayan.
"Untuk pengaturan air sendiri kami masih berjaga di elevasi 13. Jadi untuk masyarakat yang berada di hilir agar tetap terus berhati-hati," tambahnya.
Baca juga: 200 Rumah Terdampak Banjir dan Longsor di Kabupaten Lebak