5 Fakta Ibu Hamil Meninggal saat Akan Melahirkan, Ditolak 7 Rumah Sakit Karena Tak Ada Hasil Rapid
Nahas nian nasib Hartina, seorang ibu hamil asal Balimbing, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan yang meninggal saat akan melahirkan dan ditolak 7 RS
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
TRIBUNBANTEN.COM - Nahas nian nasib Hartina, seorang ibu hamil asal Balimbing, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan yang meninggal saat akan melahirkan.
Hartina meninggal dunia bersama janin bayi yang dikandungnya pada Rabu (9/12/2020).
Bukan tanpa sebab, Hartina meninggal setelah kondisinya melemah dan diduga ditolak oleh 7 rumah sakit saat ingin melahirkan.
Salah satu alasannya karena Hartina tidak memiliki hasil tes rapid.
Berikut 5 fakta soal Hartina, ibu hamil yang meninggal setelah ditolak 7 rumah sakit, dirangkum TribunBanten.com dari Kompas.com:
Baca juga: Puluhan Kambing Mati Hebohkan Warga Kuningan, Saksi Sempat Lihat Makhluk Penghisap Darah
Baca juga: Beredar Foto Habib Rizieq Jadi Imam Saat Shalat Berjamaah Bareng Polisi di Polda Metro Jaya
1. Tak Ada Hasil Rapid
Dikutip dari Kompas.com, seorang anggota keluarga Hartini, Haerul menceritakan kalau Hartini sempat dibawa ke Puskesmas Bontobangun saat aakan melahirkan.
Namun setelah itu, pihak Puskesmas merujuk Hartini ke RSUD Bantaeng karena kondisi kesehatannya menurun.
"Awalnya Bu Hartina diantar ke Puskesmas Bontobangun Bulukumba, lalu dirujuk ke RSUD Bantaeng. Tapi baru di pintu masuk RSUD Bantaeng, sudah ditolak. Akhirnya dibawa ke RS Jeneponto dan RS Takalar, namun kembali ditolak," kata Haerul saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (12/12/2020) seperti dikutip Tribunnews.
Keluarga kemudian membawa Hartina ke RS Jeneponto dan RS Takalar. Lagi-lag-lagi Hartina ditolak pihak rumah sakit.
Hartina lalu dilarikan ke RS Labuang Baji Makassar dan lagi-lagi ditolak karena tidak ada hasil rapid test.
2. Ditolak 7 Rumah Sakit
Setelah ditolak dari RSUD Bantaeng, RS Jeneponto, RS Talakar, RS Labuang Baji Makassar, keluarga memutuskan membawa ke RS Kartini dan RS Ananda, namun kembali ditolak.
"Karena ditolak di rumah sakit daerah, makanya ke RS Labuang Baji Makassar. Tapi ditolak lagi karena tidak ada hasil rapid test. Lalu dilarikan ke RS Kartini, ditolak karena tidak ada ICU, dan dilarikan ke RS Ananda, ditolak lagi," kata dia.
Keluarga tak patah arang, mereka membawa Hartina ke RS Pelamonia.
Baca juga: Bawaslu: Tiga Panitia Pemilihan Kecamatan di Tangsel Tak Gunakan Sirekap Saat Rekapitulasi Tungsura
Baca juga: Cara Gampang Agar Tak Masuk Grup Whatsapp Secara Tiba-Tiba saat Diundang Orang Tak Dikenal