Virus Corona

Apakah Vaksin Covid-19 Menjamin Tidak Terinfeksi? Ahli: Di Dunia ini Tidak Ada Jaminan 100 Persen

Vaksinasi dilakukan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat

TribunBanten.com/Marteen Ronaldo
Sebanyak 3.380 vaksin Sinovac telah tiba di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, Selasa (12/1/2021). 

TRIBUNBANTEN.COM - Wakil Ketua Tim Dokter Kepresidenan Prof Abdul Muthalib menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (13/1/2021) pukul 09.45.

Jokowi menjadi orang pertama yang disuntikkan vaksin Covid-19.

Penyuntikkan itu dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Abdul Muthalib mengatakan proses penyuntikan vaksin Covid-19 kepada Jokowi berhasil dilakukan tanpa ada kendala dan tidak memberikan rasa sakit.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Perdana di Banten Pagi ini, Berikut Daftar Nama-nama yang Disuntikkan Vaksin

Baca juga: Tata Cara Vaksinasi Covid-19, Pasien Diminta Tunggu 30 Menit untuk Lihat Reaksi Vaksin

Baca juga:
Menolak Program Vaksinasi Covid-19 dan Pilih Bayar Denda, ini Alasan Politikus PDIP Ribka Tjibtaning

Melansir Tribunnews, Profesor Abdul Muthalib ini tercatat sebagai satu di antara Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Ia juga merupakan satu di antara anggota dari tim dokter kepresidenan.

Vaksinasi dilakukan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin Sinovac, CoronaVac, Senin (11/1/2021).

Berdasarkan hasil analisis Badan POM, vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinovac Biotech Ltd bekerja sama dengan PT Bio Farma yang telah dilakukan uji klinik fase 3 di Bandung ini menunjukkan efikasi vaksin sebesar 65,3 persen.

Dengan adanya vaksin Sinovac ini masyarakat juga masih bertanya, mungkinkah setelah vaksinasi masih bisa terinfeksi Covid-19?

"Apakah (vaksin Covid-19) menjamin 100 persen (tidak terinfeksi)? Saya rasa di dunia ini tidak ada yang menjamin 100 persen," ujar Prof Dr Sri Rezeki S Hadinegoro dr SpA (K) dalam keterangan pers Persetujuan Pengunaan Darurat (EUA) CoronaVac, Senin (11/1/2021).

Prof Sri adalah ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Namun, mengutip Kompas.com, Prof Sri menegaskan pemberian vaksin Covid-19 ini dimaksudkan agar jika pun nanti partisipan tetap tidak bisa menghindari dari terinfeksi virus SARS-CoV-2, setidaknya pasien tidak akan mengalami kesakitan yang parah dan meminimalisir risiko kematian.

Ada hal lain yang perlu diingat oleh masyarakat bahwa penyuntikan vaksin CoronaVac ini akan dilakukan dua kali secara bertahap.

Jika Anda nanti menjadi partisipan penerima vaksin, ingatlah setelah mendapatkan suntikkan vaksin Covid-19 yang pertama, maka itu tidak langsung akan membuat antibodi tubuh Anda muncul dan meningkat drastis.

Baca juga: Apakah Vaksin Covid-19 Menjamin Tidak Terinfeksi? Ahli: Di Dunia ini Tidak Ada Jaminan 100 Persen

Baca juga: BREAKING NEWS - Bukan Vaksin Sinovac, Gubernur Banten Wahidin Halim Bakal Disuntik Vaksin Pfizer

"Paling tidak setelah 2 kali suntik, paling tidak 14 hari sampai 1 bulan itu baru maksimal antibodinya," kata dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved