Ibu Hamil Tak Dilayani Puskesmas, Wali Kota Serang Syafrudin Panggil Kadinkes dan Kepala Puskesmas
setelah melakukan pemanggilan kepada yang bersangkutan, Syafrudin baru mengambil langkah selanjutnya.
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Hamliah, warga lingkungan Kubang Kemiri, Kelurahan Sukawana, Kecamatan Serang, Kota Serang, mengaku ditolak Puskesmas Serang, Jumat (8/1/2021).
Dia mengaku ditolak puskesmas saat hendak memeriksakan janin yang dikandungnya.
Hamliah mengatakan, sebelum ke puskesmas, dia merasa pusing.
Didampingi kakaknya, Nadiroh, Hamliah pergi ke Puskesmas Serang setelah magrib untuk berobat.
Kandungan Hamliah berusia 6 bulan.

Kepada TribunBanten.com, Jumat (15/1/2021), Hamliah bertemu seorang bidan di Puskesmas Serang.
Bidan itu mengatakan tidak ada dokter yang bisa menangani pasien di Puskesmas Serang.
Bidan itu juga meminta Hamliah dan Nadiroh untuk dirujuk ke rumah sakit terdekat.
Selain itu, bidan meminta keduanya untuk tidak memberitahu rumah sakit bahwa mereka sempat mendatangi puskesmas.
"Katanya begini, ibu kalau ditanya bilang saja dari rumah jangan dari sini," ujar Hamliah saat ditemui di rumahnya, Jumat.
Hamliah dan Nadiroh bingung, kenapa pihak puskesmas tidak ingin rumah sakit mengetahui kunjungan keduanya.
Nadiroh yang melihat Hamliah kesakitan kemudian mengantarnya ke Rumah Sakit Umum Drajat Prawiranegara (RSDP).
Di rumah sakit, keduanya kembali ditanya keluhan sakit yang dirasakan ketika menjalani pemeriksaan.
Hamliah pun bercerita sebelum datang ke rumah sakit sempat mendatangi Puskemas Serang, tetapi tidak mendapat penanganan.
"Pihak rumah sakit juga marah-marah kenapa puskesmasnya tidak mau menangani," katanya.