Gempa Majene

Pagi Ini Majene Kembali Diguncang Gempa Susulan Magnitudo 5,0, Pusat Gempa di Darat

Menurut BMKG, gempa susulan gempa magnitudo 5,0 di Majene pagi ini tidak berpotensi tsunami.

Penulis: Abdul Qodir | Editor: Abdul Qodir
ntnews.co.au
Ilustrasi Gempa guncang Sumur Pandeglang, Banten dengan magnitudo 5,3 pada Rabu (26/8/2020). 

Ketua Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG), Daryono, menyampaikan penyebab gempa Majene berkekuatan magnitodo 5,9 dan 6,2 tersebut.

Ia mengungkapkan, baik gempa pertama maupun kedua merupakan jenis gempa kerak dangkal (Shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif Mamuju-Majene Thrust.

"Mekanisme sesar naik ini mirip dengan pembangkit gempa Lombok 2018, dimana bidang sesarnya membentuk kemiringan ke bawah daratan Majene," kata Daryono saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/1/2021).

Baca juga: Pakar Geologi Sudah Prediksi Gempa di Majene, Sempat 18 Kali Diguncang Selama Sepekan

Bangunan ambruk usai gempa bumi magnitudo 6,2 di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021).
Bangunan ambruk usai gempa bumi magnitudo 6,2 di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). (TRIBUN-TIMUR.COM/NURHADI)

BMKG mencatat ada 28 kali gempa menguncang wilayah Majene, Sulawesi Barat, sejak Kamis kemarin hingga Jumat pagi.

Daryono menjelaskan kedua gempa ini memiliki keterkaitan dan termasuk gempa merusak.

Episenter gempa pertama ini terjadi di koordinat 2,99 LS dan 118,89 BT, atau lokasi tepatnya berada di darat pada jarak 4 kilometer arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat dengan kedalaman 10 kilometer.

Adapun gempa Majene berkekuatan Magnitudo 5,9 yakni pada 14 Januari 2021 pukul 13.35 WIB, merupakan gempa pendahuluan atau pembuka (foreshock).

"Untuk sementara saat ini, gempa yang terjadi pada pagi dini hari tadi statusnya sebagai gempa utama (mainshocks). Semoga status ini tidak berubah dan justru akan meluruh, melemah hanya terjadi gempa susulan (aftershocks) dengan kekuatan yang terus mengecil dan kembali stabil," kata Daryono.

Sudah ada peringatan gempa susulan

Kondisi terkini Kantor Gubernur Sulawesi Barat atau Sulbar di Jl Abdul Malik Pattana Endeng, Mamuju, Jumat (15/1/2021), usai diguncang gempa. Tampak bagian depan bangunan ambruk. Dua petugas jaga dilaporkan tertimpa reruntuhan.
Kondisi terkini Kantor Gubernur Sulawesi Barat atau Sulbar di Jl Abdul Malik Pattana Endeng, Mamuju, Jumat (15/1/2021), usai diguncang gempa. Tampak bagian depan bangunan ambruk. Dua petugas jaga dilaporkan tertimpa reruntuhan. (HANDOVER)

Sebelumnya, pihak BMKG sudah mengimbau masyarakat untuk tak menempati bangunan tempat tinggalnya yang rusak karena gempa.

Hal ini untuk mengantisipasi jika terjadi gempa susulan

Selain itu, masyarakat diimbau untuk waspada dengan kawasan perbukitan bertebing curam karena berpotensi terjadinya longsoran dan runtuhan batu jika terjadi gempa susulan.

Apalagi, saat musim hujan seperti sekarang.

"Mengingat pesisir Majene pernah terjadi tsunami pada tahun 1969, masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir Majene perlu waspada jika merasakan gempa kuat agar segera menjauh dari pantai tanpa menunggu peringatan dini tsunami dari BMKG," kata Daryono.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah memercayai informasi hoaks mengenai prediksi dan ramalan gempa yang akan terjadi dengan kekuatan lebih besar maupun tsunami.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved