Calon Kapolri
Masa Lalu Calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo Dibongkar Guru SMA, Pernah Satukan Jawara Se-Banten
Adalah Drs Suhardi, guru SMA Negeri 8 Yogyakarta yang mengungkapkan cerita masa lalu muridnya, Listyo Sigit Prabowo.
TRIBUNBANTEN.COM - Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menjadi sorotan semenjak diusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon tunggal Kapolri pengganti Jenderal Pol Idham Azis.
Dan Selasa (20/1/2021) besok, menjadi salah satu penentu dalam pencalonan Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri.
Besok, DPR RI melalui Komisi III akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon Kapolri terhadap Listyo Sigit Prabowo.
Belum banyak masyarakat tahu tentang sepak terjang dan masa lalu seorang Listyo Sigit Prabowo yang akan memimpin lembaga penegak hukum Polri ini.
Adalah Drs Suhardi, guru SMA Negeri 8 Yogyakarta yang mengungkapkan cerita masa lalu muridnya, Listyo Sigit Prabowo.
Guru seni rupa yang akrab disapa Pak Hardi itu punya cerita berkesan soal Komjen Listyo Sigit Prabowo saat masih bersekolah di SMAN 8 Yogyakarta.
Menurut Suhardi, Listyo Sigit adalah murid yang pendiam dan tak banyak tingkah sewaktu SMA.
“Mas Listyo Sigit dulu di kelas pendiam, anaknya tidak macam-macam,” kata Suhardi saat di temui awak media di rumahnya di Galur, Kulon Progo.
Baca juga: Profil Lengkap Listyo Sigit Prabowo Calon Kapolri, Harta Kekayaan Hingga Prestasi Mencolok
Baca juga: Gaji dan Tunjangan per Bulan Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo, Calon Tunggal Kapolri

Menurut Suhardi, ada satu cerita tentang Listyo Sigit yang sangat berkesan dan masih diingatnya sampai hari ini.
Suhardi ingat saat itu teman-teman sekelas Listyo Sigit akan bolos rame-rame ketika jam kosong.
Tapi, Listyo Sigit bersama dua orang temannya tak ikut bolos dan tetap di kelas.
“Saat itu ada jam kosong, satu kelasnya mau mbolos rame-rame.
Tapi, Mas Listyo ini dan dua orang temannya bersikukuh tetap di kelas,” jelasnya sambil tertawa.
Listyo Sigit ketika SMA, lanjut Suhadri, adalah anak yang pintar secara akademik dan aktif di bidang olahraga beladiri.
“Dulu masuk ranking juga di kelas, lima besar kalau tidak salah. Beladiri ya juga sempat sampai tingkat Provinsi” beber Suhardi seperti dikutip TribunBanten.com.
