Calon Kapolri

Masa Lalu Calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo Dibongkar Guru SMA, Pernah Satukan Jawara Se-Banten

Adalah Drs Suhardi, guru SMA Negeri 8 Yogyakarta yang mengungkapkan cerita masa lalu muridnya, Listyo Sigit Prabowo.

Editor: Abdul Qodir
Ist
Drs Suhardi, Guru Seni Rupa Listyo Sigit Prabowo di SMA Nergeri 8 Yogyakarta. 

Pada Awak media, Suhardi menyampaikan mengikuti perkembangan karir muridnya tersebut mulai saat menjabat sebagai Kapolresta Surakarta dan Kapolda Banten.

“Bahkan, saat ada acara Aksi Sosial Pakci, di awal 2020 Mas Listyo ini juga berkontribusi dan datang memberi motivasi dan sharing pada Juniornya di SMA” lanjutnya.

Tentang pencalonan Komjen Listyo Sigit sebagai Kapolri, Suhardi merasa yakin dengan kemampuan muridnya tersebut.

“Ya kalau dilihat dari karakternya saat SMA dulu, saya tidak ragu.

Mas Listyo mampu mengemban tanggung jawab lebih besar dari posisinya saat ini,” jelas Suhardi.

Suhardi berharap muridnya tersebut tetap teguh pendirian dan selalu amanah.

Satukan Jawara Se-Banten

Listyo Sigit Prabowo sewaktu Kapolda Banten. Saat itu, Listyo Sigit Prabowo masih berpangkat Komisaris Besar (kombes)
Listyo Sigit Prabowo sewaktu Kapolda Banten. Saat itu, Listyo Sigit Prabowo masih berpangkat Komisaris Besar (kombes) (Kompas.com/Ambaranie Nadia K M)

Kisah lain yang tak kalah berkesan tentang Komjen Listyo Sigit Prabowo yaitu ia pernah sukses menyatukan seluruh pendekar di Banten.

Sepak terjang Komjen Listyo Sigit Prabowo ini terjadi saat ia menjabat sebagai Kapolda Banten pada 2016 (menjabat sejak 5 Oktober 2016-13 Agustus 2018).

Kisah Komjen Listyo Sigit Prabowo menyatukan seluruh pendekar di Banten diungkap oleh Ketua Umum Perguruan Pencak Silat Banten Yadi Sugiadi.

Menurut Yadi, Listyo Sigit Prabowo punya ide untuk membentuk Tapak Karuhun Banten saat menjabat sebagai Kapolda Banten.

Melalui Tapak Karuhun Banten, ratusan perguruan silat di Banten dengan latar belakang yang berbeda bisa bersatu. 

Hasilnya, kolaborasi mereka mampu memecahkan rekor museum rekor Indonesia atau MURI saat sekitar 3.000 lebih jawara dan pendekar se-Banten berkumpul di alun-alun barat Kota Serang, Banten pada 17 November 2017 lalu.

Mereka menampilkan atraksi debus kolosal yang disebut Tapak Karuhun Banten.

Menurut Yadi, saat itu Sigit ingin melestarikan budaya dan mengangkat sejarah Banten.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved