6 Bus Perintis Antar-Jemput Pelajar di Serang Tak Beroperasi, Hanya Dipanasin Setiap Pagi

Dishub Kabupaten Serang memiliki 6 bus perintis, masing-masing berkapasitas 15 orang.

Penulis: Khairul Maarif | Editor: Agung Yulianto Wibowo
TribunBanten.com/Khairul Maarif
Bus perintis yang melayani antar-jemput pelajar secara gratis di Kabupaten Serang berhenti beroperasi sejak pandemi Covid-19. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Khairul Ma'arif

TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN SERANG - Bus perintis yang melayani antar-jemput pelajar secara gratis berhenti beroperasi sejak pandemi Covid-19.

Bus milik Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Serang ini mulai beroperasi pada Maret 2017 dan merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan.

Dishub Kabupaten Serang memiliki 6 bus perintis, masing-masing berkapasitas 15 orang.

Enam bus itu disebar ke Tanara, Pamarayan, dan Gunungsari.

Baca juga: Dishub Provinsi Banten Berencana Buat Regulasi Ojol Sertakan Tes Rapid

Baca juga: Tuntut Perubahan Tarif, Ratusan Pengemudi Ojol unjuk Rasa di Kantor Dishub Serang

Kabid Angkutan Dishub Kabupaten Serang Agus Herlambang mengatakan bus akan beroperasi kembali jika pembelajaran tatap muka sudah digelar.

"Meskipun sekarang para sopirnya sedang dirumahkan, kami akan mengerahkan anggota Dishub," katanya kepada TribunBanten.com di ruang kerjanya, Selasa (19/1/2021).

Menurut dia, saat bus beroperasi dan anggaran sudah disediakan, pihaknya akan merekrut sopir kembalil.

Agus mengaku Dishub merawat secara berkala bus perintis itu.

"Tetap kami panasin mesin setiap pagi, ada perawatan per enam bulan berupa penggantian pelumas karena tidak sering dipakai," ucapnya.

Dishub mengoperasikan bus perintis ini karena permintaan penumpang terhadap angkot di sejumlah wilayah di Kabupaten Serang sangat minim.

Hal itu menyebabkan pelayanan rutin tidak sampai ke tujuan akhir.

Kabid Angkutan Dishub Kabupaten Serang Agus Herlambang
Kabid Angkutan Dishub Kabupaten Serang Agus Herlambang (TribunBanten.com/Khairul Maarif)

"Seperti di Tanara, kiri-kanannya sawah, sedikit penumpang angkotnya. Jadi, yang harusnya sampai Terminal Tanara hanya sampai Jongjing karena pengusaha kan perlu untung," ucapnya.

Dishub mengisi kekosongan ini agar dapat membantu akses para pelajar yang jarak rumahnya dengan sekolah cukup jauh.

"Di dua wilayah lainnya juga sama, yaitu Pamarayan dan Gunungsari, lintasan trayeknya ada tapi karena penumpangnya sedikit jadi pengusaha angkotnya keberatan," katanya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved