Polemik Demokrat

Moeldoko Blak-blakan soal Tuduhan Bagi-bagi Duit ke Kader Demokrat dan Bawa-bawa Luhut

Moeldoko mengakui pertemuan bukan hanya dilakukan di rumahnya saja, melainkan juga di hotel.

Editor: Abdul Qodir
Tribunnews/Herudin
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko memberikan keterangan pers di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Dalam keterangan pers itu, Moeldoko menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait tudingan kudeta AHY dari kepemimpinan ketua umum partai demi kepentingan Pilpres 2024. 

Lalu, dijawab oleh pihak yang mengajak, bahwa tujuannya adalah pilpres.

"Lalu siapa calonnya? Ini calonnya, kata mereka menunjuk oknum pejabat itu," beber Herzaky menirukan kesaksian para kader Demokrat.

Belum Terima Surat Balasan Jokowi

Presiden Jokowi menyalami dan mempersilakan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY untuk mengambil tempat yang disediakan di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/5/2019).
Presiden Jokowi menyalami dan mempersilakan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY untuk mengambil tempat yang disediakan di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/5/2019). (Biro Pers Istana Kepresidenan/Rusman)

DPP Partai Demokrat belum menerima surat balasan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

DPP Partai Demokrat sebelumnya meminta klarifikasi dugaan keterlibatan pejabat tinggi pemerintah untuk merebut paksa kepemimpinan Partai Demokrat.

"Yang pasti balasannya belum, saat ini kita belum menerima balasannya," jelas Herzaky.

Namun, Herzaky memastikan surat yang dikirimkan tersebut sudah dibaca Presiden Jokowi.

"Kalau surat ke Pak Jokowi saat ini kami sudah mengetahui beliau sudah baca.

"Kemarin kami diinformasikan sore menjelang malam bahwa beliau sudah baca," bebernya.

Jokowi Enggan Balas Surat AHY

Menteri Sekretaris Negara, Pratikno. Mensesneg Pratikno menyebut Istana tidak perlu menjawab surat AHY kepada Presiden Jokowi soal isu kudeta di Partai Demokrat.
Menteri Sekretaris Negara, Pratikno. Mensesneg Pratikno menyebut Istana tidak perlu menjawab surat AHY kepada Presiden Jokowi soal isu kudeta di Partai Demokrat. (Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden)

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno membenarkan pihak Istana telah menerima surat AHY.

Surat tersebut ditujukan kepada Presiden Jokowi tentang permintaan klarifikasi dugaan pejabat lingkaran presiden terlibat upaya pengambilalihan kepemimpinan AHY di Demokrat.

Pejabat lingkaran Presiden Jokowi yang dimaksud diduga Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

"Iya benar kami sudah menerima surat dari Pak AHY yang ditujukan kepada Pak Presiden."

"Diantar langsung oleh Pak Sekjen Partai Demokrat," kata Pratikno dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/2/2021).

Pratikno menyebut pihaknya tidak merasa perlu untuk menjawab surat dari putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Sebab surat AHY berisi tentang dinamika internal Partai Demokrat.

Ia pun mengingatkan agar pihak Partai Demokrat menyelesaikan persoalannya sesuai dengan aturan yang berlaku dalam partainya.

"Karena itu adalah perihal dinamika internal partai, itu adalah perihal rumah tangga internal Partai Demokrat."

"Yang semuanya kan sudah diatur di dalam AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga)," tegas Pratikno.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Moeldoko Buka-bukaan Soal Tudingan Sebar Uang ke Kader Demokrat

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved