Kisah Asiah Penjual Gemblong Asal Serang, Pernah Tinggal di Hutan Karena Tak Sanggup Sewa Kontrakan
Asiah, seorang perempuan berusia 54 tahun harus berkeliling Kota Serang setiap hari untuk mengais rezeki dengan berjualan gemblong.
Penulis: desi purnamasari | Editor: Yudhi Maulana A
"Anak saya dua orang yang laki-laki sekarang masuk pondok pesantren, Alhamdulillah," ujarnya.
Mulai pukul 09.00 WIB ia selalu membuat adonan gemblong dan juga tape.
"bisanya sehari ngerendem berasa lima liter, itu kebuat 100 biji gemblong," ujarnya.
Namun menurutnya ia sering merasa lelah pada saat mengolah adonan gemblong karena harus menggunakan tenaga ekstra agar cepat jadi.
Baca juga: Kisah Haru Bocah Shalat di Trotoar yang Viral, Ditinggal Ayahnya Sejak Masih dalam Kandungan
Baca juga: TERBONGKAR Kisah di Balik Sepasang Kekasih yang Sempat Viral, Si Cowok Cuma Poroti Kekasihnya?
Harga gemblong ia jual Rp 15 ribu untuk tiga potong gemblong dibungkus dengan daun.
Sedangkan setoples harga tope dihargai Rp 10 ribu.
Dalam sehari Asiah bisa mendapatkan Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu dari hasil jualannya itu.
Apalagi, menjelang lebaran ia selalu kebanjiran pesanan membuat gemblong dan tape.
"banyak pesanan Alhamdulillah, semoga aja untuk tahun ini juga masih sama," ujarnya.
Asiah menuturkan, suami yang sudah meninggalkannya itu kini telah kembali.
"Alhamdulillah sudah lengkap kembali jadi ada yang bantu, semunya memang dilakukan demi anak," tuturnya dengan raut wajah lelahnya.