HP Serka Heri Purnomo Menyala 24 Jam Setelah Warga Satu Desa di Tuban Mendadak jadi Miliarder

Sejak uang pembebasan lahan diterima oleh warga Desa Sumurgeneng, Serka Heri mengaku hampir setiap hari berada di desa para miliarder Tuban

Editor: Abdul Qodir
KOMPAS.COM/HAMIM
Serka Heri Purnomo, Babinsa Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, saat memberikan edukasi dan imbauan kepada warga untuk menjaga kamtibmas kampung miliarder. Jumat (19/2/2021). 

TRIBUNBANTEN.COM - Ratusan warga di tiga desa di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mendadak jadi miliader.

Ratusan warga di Desa Wadung, Kaliuntu, dan Sumurgeneng, mendapat ganti rugi sedikit rata-rata Rp 8 miliar sampai Rp 28 miliar dari PT Pertamina setelah 529 bidang tanah mereka terdampak penggusuran proyek kilang minyak Tuban

Namun, perubahan nasib 180 derajat ratusan warga di tiga desa itu juga berdampak pada potensi kejahatan.

Apalagi, setelah mendapatkan uang gati rugi gusuran tanah itu ada warga satu desa borong 176 mobil baru pada waktu hampir bersamaan hingga membuat geger netizen se-Indonesia..

Kepolisian hingga aparat TNI sampai memberikan perhatian khusus terhadap keamanan di tiga desa tersebut.

Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono mengatakan, patroli keamanan di tiga desa tersebut akan ditingkatkan.

"Jadi meningkatkan perhatian kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) itu pasti lah," kata Ruruh saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (19/2/2021).

Capture video viral warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, beli mobil ramai-ramai.
Capture video viral warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, beli mobil ramai-ramai. (istimewa via Tribunnnews)

Ruruh menjelaskan, upaya itu merupakan langkah antisipasi gangguan kamtibmas di desa tersebut.

Salah satu upaya dengan menjaga meningkatkan intensitas patroli rutin anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa di lapangan.

Pihak kepolisian juga mengimbau kepada warga supaya meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga keamanan diri dan orang lain.

"Mungkin aja kan mereka yang membeli mobil itu enggak punya garasi, lah mereka kita kasih imbauan agar memastikan keamanan dirinya dan hartanya," ucap Ruruh

Baca juga: Warga Desa di Tuban Mendadak Jadi Miliarder dan Kompak Beli Mobil, Tapi Ada yang Belum Bisa Nyetir

Baca juga: Warga Desa Sumurgeneng Dapat Uang Miliaran Rupiah, Ramai-ramai Beli Mobil Baru, Total Sudah 176 Unit

Serka Heri Purnomo, Babinsa Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, saat memberikan edukasi dan himbauan kepada warga untuk menjaga kamtibmas kampung milyarder. Jum'at (19/2/2021).
Serka Heri Purnomo, Babinsa Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, saat memberikan edukasi dan himbauan kepada warga untuk menjaga kamtibmas kampung milyarder. Jum'at (19/2/2021). (KOMPAS.COM/HAMIM)

Sementara itu, Babinsa Desa Sumurgeneng Serka Heri Purnomo menyatakan dirinya berupaya meningkatkan pantauan keamanan untuk mengantisipasi aksi kejahatan.

Sejak uang pembebasan lahan diterima oleh warga Desa Sumurgeneng, Serka Heri mengaku hampir setiap hari berada di desa para miliarder Tuban untuk mengecek kondisi.

“Sejak ada pembebasan lahan pembangunan kilang minyak, saya hampir setiap hari stand by di desa," tuturnya.

Heri menjelaskan dirinya bersama Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat ( Bhabinkamtibmas), rutin berkomunikasi dengan warga untuk mengetahui kondisi terkini.

"Saya dan pak Bhabinkamtibmas selalu siaga dan handphone saya on terus 24 jam untuk warga," ujarnya.

 

Baca juga: Selain Rumah Diperbaiki, Dua Anak Yatim yang Terlantar di Serang Akan Disekolahkan

Baca juga: 15 Orang Terkaya di Indonesia, Urutan Pertama Hartanya Capai Rp 500-an Triliun, Belum Terkalahkan

Sebelumnya, Kepala Desa Sumurgeneng Gihanto mengatakan, dari 840 kepala keluarga (KK) di desanya, sebanyak 225 KK menjual tanah ke Pertamina.

  

Tanah itu dijual untuk pembangunan kilang minyak new grass root refinery (NGRR) yang merupakan kerja sama Pertamina dan perusahaan asal Rusia, Rosneft.

PT Pertamina juga menghargai tanah warga lebih tinggi dari biasanya, sekitar Rp 600.000 sampai Rp 800.000 per meter.

Rata-rata, warga mendapat uang sebanyak Rp 8 miliar dari penjualan tanah itu.

  

Gihanto menjelaskan, warga yang memiliki empat hektare lahan mendapat uang sebesar Rp 28 miliar.

Proyek Kilang Minyak Tuban Bernilai Rp211,9 Triliun

Kilang minyak Pertamina
Kilang minyak Pertamina (Pertamina)

Netizen hingga warga dihebohkan dengan fenomena warga satu desa borong 176 mobil baru.

Kejadian itu terjadi di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Video kedatangan sejumlah mobil baru yang berjajar rapi di tepi jalan desa hingga viral itu pun terkonfirmasi kebenarannya. 

 
Ternyata, mereka memang 'kaya mendadak', karena mendapat ganti rugi pembebasan lahan alias tanah gusuran untuk proyek kilang minyak Tuban milik Pertamina.

Warga desa di wilayah Kecamatan Jenu ini, mendapat uang ganti rugi lahan melalui proses penetapan Konsinyasi di Pengadilan Negeri (PN) Tuban. Proses itu selesai pada 10 Desember 2020 lalu.

Banyaknya ganti rugi yang diterima warga lantaran nilai proyek kilang minyak Tuban juga terbilang sangat fantastis, yakni sebesar Rp 211,9 triliun.

Proyek ini membutuhkan pembebasan lahan seluas 811,9 hektar.

  

Baca juga: Wali Kota Syafrudin Minta Pemerintah Pusat Lanjutkan Proyek Jalur KRL dan Flyover di Kota Serang

 
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), proyek kilang minyak Tuban membutuhkan 20.000 tenaga kerja pada saat konstruksi dan 2.500 pekerja saat sudah beroperasi. Targetnya, Kilang Tuban akan beroperasi pada 2026.

Proyek kilang minyak Tuban ini dimiliki oleh PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia, yang merupakan usaha patungan antara Pertamina (55 persen) dan Rosneft PJSC (Rusia) (45 persen).

Proyek kilang Tuban merupakan bagian dari program mega proyek kilang Pertamina yang terdiri dari Refinery Development Master Plan (RDMP) dan kilang baru (Grass Root Refinery/ GRR).

Namun, pembangunan kompleks kilang raksasa ini menemui banyak kendala.

Seperti pembebasan lahan, perizinan hingga penyelesaian kontrak. Proyek ini juga sempat termasuk dalam daftar Rp 708 triliun investasi yang mangkrak.

Padahal, Kilang Tuban masuk dalam proyek infrastruktur prioritas sejak masa kabinet pertama Presiden Joko Widodo.

Hingga pada awal 2020, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, ikut menangani pembebasan lahan bersama Pemprov Jawa Timur, Pemkab Tuban serta Pertamina.

Kilang Tuban nantinya akan menjadi salah satu kilang tercanggih di dunia yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari, yang akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel.

Saat ini, Pertamina Rosneft tengah menyiapkan pembebasan lahan tahap 4 yang akan dilakukan pada akhir Februari 2021. Pertamina Rosneft juga sedang mempersiapkan lelang untuk reklamasi laut Tuban.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved