Netizen Indonesia Paling Tidak Sopan Se-Asia, Pengguna Dewasa Alami Kemunduran Paling Banyak

Dalam laporan tersebut, netizen Indonesia menempati urutan terbawah se-Asia Tenggara, alias paling tidak sopan.

Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
Shutterstock
Ilustrasi ponsel 

TRIBUNBANTEN.COM - Netizen Indonesia dinilai sebagai yang paling tidak sopan se-Asia.

Hal iu diungkapkan Microsoft dalam laporan terbarunya Digital Civility Index (DCI) yang mengukur tingkat kesopanan digital pengguna internet dunia saat berkomunikasi di dunia maya.

Dalam laporan tersebut, netizen Indonesia menempati urutan terbawah se-Asia Tenggara, alias paling tidak sopan.

Dikutip dari Kompas.com, tingkat kesopanan netizen Indonesia memburuk delapan poin ke angka 76, di mana semakin tinggi angkanya tingkat kesopanan semakin buruk.

Meningkatnya poin ketidaksopanan ini disumbangkan oleh pengguna usia dewasa.

Kemunduran tingkat kesopanan paling banyak didorong pengguna usia dewasa dengan persentase 68 persen.

Baca juga: Sederet Fakta Wali Kota Pariaman Tolak SKB 3 Menteri, Mulai Alasan Sampai Tidak Takut Diberi Sanksi

Baca juga: 4 Fakta Baru Kasus Video Syur Mirip Artis GL yang Diburu Netizen, Polisi Akan Lakukan Pemanggilan

Sementara usia remaja disebut tidak berkontrubusi dalam mundurnya tingkat kesopanan digital di Indonesia pada 2020.

Dalam laporan tersebut menyebutkan, tiga faktor yang memengaruhi risiko kesopanan di Indonesia.

Paling tinggi adalah hoaks dan penipuan yang naik 13 poin ke angka 47 persen.

Kemudian faktor ujaran kebencian yang naik 5 poin, menjadi 27 persen.

Dan ketiga adalah diskriminasi sebesar 13 persen, yang turun sebanyak 2 poin dibanding tahun lalu.

Pengguna Kereta Rel Listrik mengoperasikan telepon genggam mereka saat menunggu datangnya kereta di peron Stasiun Sudirman, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Pengguna Kereta Rel Listrik mengoperasikan telepon genggam mereka saat menunggu datangnya kereta di peron Stasiun Sudirman, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. (KOMPAS / WISNU WIDIANTORO)

Sementara itu, selama pandemi, empat dari 10 responden mengaku tingkat kesopanan digital di Indonesia membaik.

Hal itu didorong oleh rasa kebersamaan yang lebih besar di saat pandemi dan melihat warganet saling tolong-menolong secara online.

Namun, lima dari 10 responden juga mengaku pernah terlibat perundungan, di mana 19 persen responden mengaku sebagai target perundungan.

Baca juga: 73,7 Persen Penduduk Indonesia Manfaatkan Jaringan Internet, Mayoritas Online dari Telepon Genggam

Baca juga: Aung San Suu Kyi Ditangkap Militer, Seketika Jaringan Internet dan Telepon Myanmar Terganggu

Milenial adalah generasi yang paling terpukul akibat perundungan dengan persentase 54 persen.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved