Profil Moeldoko, Ketum Partai Demokrat Versi KLB, Pernah Disorot Gara-gara Banting Jam Tangan
Profil lengkap Moeldoko, Ketua Umum Partai Demokrt versi KLB. Pernah jadi KSAD terpendek hingga disorot gara-gara membanting jam tangan.
TRIBUNBANTEN.COM - Simak profil lengkap Moeldoko, Ketua Umum Partai Demokrt versi KLB. Pernah jadi KSAD terpendek hingga disorot gara-gara membanting jam tangan yang disebut-sebut produk tiruan dari Richard Mille RM 011 Felipe Massa Flyback Chronograph "Black Kite".
Nama Moeldoko kini sedang jadi fokus pemberitaan.
Dia baru saja melakukan kudeta di Partai Demokrat, partai pemenang Pemilu 2009, dan mengambil alih jabatan ketua umum.
Upaya kudeta dilakukan melalui Kongres Luar Biasa ( KLB ).
Hasilnya, KLB Partai Demokrat yang digelar di The Hill Hotel and Resort Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021), menetapkan Moeldoko (63) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Dalam pemilihan yang dilakukan secara voting berdiri itu, Moeldoko menang telak atas calon ketua umum lainnya, yakni Marzuki Alie.
“Menetapkan Dr H Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat," ujar pimpinan KLB Jhoni Allen Marbun dalam siaran langsung di Kompas TV, Jumat (5/3/2021) sore.
Baca juga: Hitung-hitungan SBY Yakin KLB di Sumut Tidak Sah dan Ilegal: Kubu Moeldoko Coba Akali AD/ART Partai
Baca juga: Ini Isi Curhatan Annisa Pohan, Istri AHY Setelah Moeldoko Jadi Ketua Umum Partai Demokrat Versi KLB
Saat penetapan tersebut, Moeldoko tak tampak di lokasi KLB Demokrat.
Panitia kemudian menghubungi telepon seluler Moeldoko untuk meminta persetujuannya.
“Bapak Moeldoko yang terhormat, kami sepakat Bapak sebagai Ketua Demokrat,” tutur panitia KLB.
Moeldoko memberikan tiga pertanyaan sebelum menerima keputusan tersebut.
Pria yang menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia itu juga meminta kesanggupan para kader agar serius dalam mendukungnya.
“Walaupun secara aklamasi memberikan kepercayaan kepada saya, tapi saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semua,” ucapnya.
Para peserta KLB pun menyatakan siap mendukungnya.
Akhirnya, Moeldoko menyetujui hasil KLB itu.